Upnews

BPBD Kutim Siaga Ancaman Banjir dan Karhutla

Upnews.id, Sangatta – Memasuki masa peralihan musim, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur mulai mengalihkan fokus dari penanganan banjir ke potensi ancaman kebakaran hutan dan lahan.

Langkah ini diambil menyusul informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang memprediksi bahwa akhir Juni akan menjadi masa transisi dari musim hujan ke musim kemarau. Adapun puncak musim panas diperkirakan terjadi pada Agustus hingga September 2025.

Antisipasi ini dinilai penting mengingat wilayah Kutai Timur memiliki kawasan hutan yang luas dan rentan terhadap kebakaran saat musim kemarau.

Koordinasi dan persiapan sejak dini diharapkan mampu meminimalisasi dampak bencana yang mungkin terjadi.

“Kita sudah masuk masa pancaroba, dan sesuai informasi dari BMKG, fokus kita harus mulai bergeser dari banjir ke karhutla,” ujar Kepala BPBD Kutai Timur, Idris, dalam pertemuan daring yang digelar baru-baru ini.

Meski demikian, BPBD tetap siaga terhadap potensi banjir lokal, terutama di wilayah yang masih mengalami curah hujan tinggi seperti Kecamatan Wahau, Bengalon, dan Batu Ampar.

“Personel kami sudah dalam kondisi siaga. Jika ada perkembangan baru, mereka siap turun ke lapangan,” tambah Idris.

Dalam menghadapi ancaman karhutla, BPBD mengandalkan koordinasi lintas sektor, termasuk dengan aparat kecamatan melalui peran Kasih Trantib sebagai pusat informasi dan pemantauan di tingkat daerah.

“Kami terus menjaga jalur komunikasi tetap aktif, serta telah menyiapkan pola pelatihan guna meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi musim kemarau,” jelasnya.(Put/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button