Upnews

Cegah Stunting, Poniso Minta Warga Rutin ke Posyandu

Upnews.id, Sangatta – Asisten Pemkesra Seskab Kutim Poniso Suryo Renggono, secara resmi membuka Rapat Koordinasi Penguatan Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) tingkat Kecamatan. Yang diisiniasi Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) Kutai Timur

Dalam sambutannya, Poniso menyebut jika pemerintah sangat mengapresiasi kegiatan dalam rangka percepatan menurunkan angka stunting di Kutim. Dirinya menyebut, salah satu langkah nyata penurunan stunting yakni posyandu harus digerakkan rutin setiap bulan.

“Dan kepala desa harus menggerakkan masyarakatnya, terutama yang memiliki balita karena itu merupakan kepentingan mereka sendiri. Dan imunisasi bagi calon pengantin juga harus di suntik, imunisasi ini juga harus d galakkan dalam rangka menurunkan stunting.,” sebutnya.

Poniso mengharapkan, untuk tahun depan agar lebih melaksanakan kegiatan yang lebih baik  dari yang sebelumnya. Sehingga persentase stunting bisa menurun dari persentase tahun ini.

Baca Juga : Disdikbud Bangun Sinergitas Atasi Stunting Di Kaltim

Deiktahui, penyebab stunting dikarenakan adanya kekurangan gizi kronis dan infeksi bagi balita.j Sehingga, gerakan yang paling efektif untuk mengurangi stunting ini adalah dengan cara menjaga kebersihan dan rutin ke posyandu.

“Kepada seluruh masyarakat Kutai timur agar lebih rutin ke posyandu, agar stunting pada anak bisa dicegah sejak dini,” tutupnya.

Acara yang digelar di Ruang Tempudau Kantor Bupati Kutim itu (7/12/2022), dihadiri Ketua TP PKK Kutim Siti Robiah, anggota PKK, perwakilan Perangkat Daerah serta para camat dari 18 kecamatan.

Pada kesempatan itu, dilakukan pula penandatanganan komitmen bersama mengenai percepatan penurunan angka stunting oleh seluruh camat, dari tingkat bawah.

Baca Juga : Turunkan Angka Stunting, Sangatta Selatan Launching GRCS

Sekretaris DPPKB Indra Arie Iranday mewakili Kepala DPPKB Kutim menyebut, jika Kabupaten Kutai Timur saat ini berada di angka 27,5 persen, atau menempati posisi tertinggi di Provinsi Kalimantan Timur.

Oleh sebab itu, pihaknya melibat semua elemen guna menargetkan penurunkan stunting di angka 14 persen pada tahun 2024 mendatang. Hal itu ssesuai dengan perintah Presiden RI Joko Widodo.

“Kegiatan percepatan penurunan stunting telah dilakukan sejak tahun 2021, dan saat ini tim pendampingan sudah terdapat mulai tingkat desa yang terdiri dari kader di lapangan, anggota PKK, dan juga tenaga kesehatan seperti bidan,” jelas Indra. (Ir/Dr-Adv Kominfo)

Baca Juga

Back to top button