DPMD Kukar

Petani Muda Margahayu Gandeng BUMDes Bangun Ekonomi Sawit dan Karet

Upnews.id, Tenggarong – Desa Margahayu, Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), mulai menatap masa depan ekonomi berbasis perkebunan dengan cara baru. Tak hanya menggantungkan diri pada hasil panen, kini para petani muda di desa itu menggandeng Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Mandiri Sejahtera untuk mengelola dan memasarkan hasil kebun secara bersama-sama.

Kepala Desa Margahayu, Rusdi, mengatakan bahwa pergeseran cara berpikir ini muncul karena kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan ekonomi secara kolektif.

“Sekitar 35 persen masyarakat kami bekerja di sektor perkebunan, terutama karet dan sawit. Generasi muda mulai melihat bahwa bekerja di kebun tak lagi sekadar bertani, tapi bisa menjadi bisnis desa,” ujarnya, Sabtu (4/10/2025).

Ia menjelaskan, program bantuan bibit karet yang diberikan pemerintah daerah sekitar sepuluh tahun lalu kini mulai menghasilkan panen yang signifikan. Petani yang dulu hanya berharap dari pertanian kini memiliki sumber pendapatan baru.

“Alhamdulillah, bantuan bibit karet dari pemerintah yang diterima sekitar 10 tahun lalu kini sudah memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat,” tuturnya.

Namun di tengah meningkatnya produksi, Rusdi menyadari tantangan terbesar justru ada pada distribusi dan harga jual. Karena itu, pihaknya menguatkan peran BUMDes Mandiri Sejahtera agar bisa menjadi penyangga hasil produksi warga.

“Kami sedang menjajaki kerja sama dengan pabrik di Palaran agar hasil karet bisa langsung dijual melalui BUMDes,” katanya. “Dengan begitu, rantai distribusi bisa lebih pendek dan petani mendapat harga yang lebih baik.”

Selain karet, pengembangan sawit juga terus digalakkan. Lokasi desa yang strategis dan dekat dengan pabrik memberi keuntungan besar bagi petani.

“Anak-anak muda sekarang banyak yang memilih sawit karena keuntungannya cepat. Apalagi ada binaan dari PT Niaga Emas, jadi peluangnya makin terbuka,” ujar Rusdi.

BUMDes Mandiri Sejahtera, lanjut dia, kini mulai diarahkan menjadi pusat kegiatan ekonomi terpadu. Selain menampung hasil kebun, BUMDes juga akan memfasilitasi pelatihan pengolahan bahan mentah menjadi produk jadi.

“Ke depan kami ingin warga bisa memproduksi olahan karet atau hasil turunan sawit agar nilai jualnya lebih tinggi,” ucapnya.

Sementara itu, Kepala DPMD Kukar, Arianto, memuji langkah Margahayu yang dinilai berhasil mengintegrasikan BUMDes dengan kegiatan ekonomi warga.

Menurutnya, keberanian desa melibatkan petani muda dalam manajemen ekonomi desa merupakan langkah strategis menghadapi tantangan pembangunan ke depan.

“BUMDes tidak hanya mengelola dana, tapi menjadi wadah belajar dan berinovasi bagi warga desa. Ini contoh bagus bagaimana desa bisa tumbuh dari kekuatan sendiri,” katanya.

Arianto menegaskan, pemerintah daerah akan terus memperkuat kapasitas pengelola BUMDes melalui pendampingan dan pelatihan bisnis desa.
“Kalau pengurus dan masyarakat kompak, desa bisa mandiri. Ketika BUMDes tumbuh, masyarakatnya ikut maju,” tutupnya.

 

 

 

Editor Upnews 3

Wartawati Senior di Kalimantan Timur yang telah bertugas di beberapa daerah di Kaltim

Baca Juga

Back to top button