
Upnews.id – Orang Utan merupakan binatang endemik Kalimantan, keberadaanya menjadi sorotan dunia lantaran populasinya yang semakin sedikit.
Meski Kawasan hutan mulai menipis, bukan berarti Orang Utan tidak bisa bereproduksi menghasilkan keturunan.
Hal itu terlihat dari lahirnya bayi Orang Utan Kalimantan (Pongo Pygmaeus) dari induk yang bernama Camelia, yang oleh BKSDA bayinya diberi nama Tasia.
Baca Juga : Sindikat Penjual Tulang Belulang Berhasil Diringkus
Tasia merupakan anak kedua dari Camelia. Sebelumnya, pada tahun 2016 Camelia telah melahirkan anak pertama yang diberi nama Charles.
Berdasarkan pantauan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Camelia terpantau tengah hamil sejak bulan September 2021. Kemudian pada tanggal 1 Desember 2021, dirinya datang ke Camp Pelepas Liaran dan Pemantauan Gemini Di SML, tengah menggendong bayinya yang dipekirakan saat ini telah berusia kurang dari 1 Minggu.
Menurut keterangan Nur Patria Kurniawan, dikutip Upnews.id dari laman resmi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, pada Rabu (15/12/2021. Sampai saat ini staf BKSDA dan staf lapangan OF-UK Indonesia masih mengikuti Orang Utan Camelia untuk memantau kondisinya dan bayinya selama minggu-minggu awal pasca melahirkan.
Baca Juga : Bawa Nama Kaltim, 9 Atlet Getball Kutim Dilepas Bupati Menuju Kejurnas
“Adanya kelahiran di area soft release menandakan bahwa area tersebut cukup representatif dan animal welfare memadai. Selanjutnya ke depan diharapkan dukungan banyak pihak terkait pelestarian satwa liar khususnya Orang Utan. Semoga bayi Orang Utan sehat dan dapat survive di habitatnya,” ujar Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (KSDA) Kalimantan Tengah, Nur Patria Kurniawan.

Diketahui, selain memantau Camelia dan anaknya. BKSDA Kalteng juga tengah memantau 3 individu yang tengah hamil, yakni Berline di Camp Buluh, serta Max dan Sakura di Camp Gemini, yang terletak di Kawasan Suaka Margasatwa Lamadau (SML) Kalimantan Tengah.
Baca Juga : Persikutim Puncaki Klasemen Sementara LIGA 3 PSSI Zona Kaltim
“Balai KSDA Kalimantan Tengah dan OF-UK Indonesia akan selalu mengawasi dan memperhatikan kesehatan Orang Utan yang ada di SML, terutama Orang Utan yang terpantau sedang hamil agar kesehatannya selalu terjaga baik induk maupun anaknya,” tambah Nur Patria.
Kelahiran bayi orangutan ini menjadi kelahiran yang ke-92 dalam kurun waktu 2003 sampai dengan 2021 di area soft release SML. (Nz)