PariwaraPemda Penajam Paser Utara

Atasi Ketergantungan Cabai & Sayur, Dinas Ketahanan Pangan PPU Edukasi Warga Berdayakan Pekarangan

Upnews.id, Penajam – Demi mengurangi ketergantungan pada cabai dan sayur di pasar, Dinas Ketahanan Pangan PPU terus mengembangkan Program Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Melalui program ini, warga didorong untuk memanfaatkan lahan pekarangan rumah sebagai sumber pangan mandiri yang berkelanjutan.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Mulyono, menjelaskan pendekatan dilakukan secara langsung kepada kelompok-kelompok masyarakat, khususnya kader PKK dan Dasawisma, agar aktif menanam komoditas pangan seperti cabai, tomat, dan sayuran lainnya sesuai kondisi lahan masing-masing.

“Kami mendorong agar masyarakat, terutama kelompok PKK dan Dasawisma, memberdayakan pekarangan rumah mereka. Komoditas seperti cabai, tomat, dan sayuran lainnya bisa ditanam menggunakan media tanam sederhana yang sesuai. Ini bukan hanya solusi praktis, tapi juga strategis,” ujar Mulyono.

Menurutnya, jika program ini diterapkan secara konsisten di berbagai lingkungan, maka kebutuhan terhadap komoditas seperti cabai bisa dipenuhi secara mandiri. Hal ini secara langsung akan mengurangi tekanan pasar dan fluktuasi harga yang sering kali merugikan masyarakat.

“Kalau masyarakat bisa tanam sendiri di rumah, terutama cabai, maka kebutuhan bisa dipenuhi tanpa harus tergantung dari pasar. Ini akan mengurangi kerentanan terhadap gejolak harga,” jelasnya.

Sebagai bentuk dukungan konkret, pada tahun 2024, Dinas Ketahanan Pangan telah menyalurkan bantuan pupuk kepada dua kelompok tani di Desa Sepaku dan Babulu. Pupuk tersebut kemudian dibagikan kepada para anggota kelompok untuk digunakan dalam pengelolaan pekarangan.

“Dua kelompok tani di Sepaku dan Babulu telah menerima bantuan pupuk dari kami. Mereka menyalurkan ke anggotanya agar bisa dimanfaatkan di pekarangan masing-masing. Ini bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap pertanian rumah tangga,” katanya.

Program P2L kini menjadi salah satu andalan Pemkab PPU dalam menciptakan sistem ketahanan pangan yang berkelanjutan, dimulai dari lingkup terkecil—rumah tangga. Dengan peran aktif masyarakat, harapannya kebutuhan pangan lokal bisa dipenuhi secara mandiri dan stabilitas harga tetap terpenuhi.
(adv/dr/yu)

Baca Juga

Back to top button