Anggota DPRD Kaltim Desak Penggunaan Konstruksi Pile Slab Untuk Jalan Rusak di Hulu Kukar

Upnews.id, Samarinda – Anggota DPRD Kaltim Daerah Pemilihan Kukar, Firnadi Ikhsan, prihatin melihat kondisi jalan rusak parah di wilayah hulu Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kondisi ini menjadi perhatian serius bagi Firnadi, dirinya secara khusus menyoroti bahwa pembangunan jalan di daerah pasang surut dan tepian sungai ini membutuhkan konstruksi khusus, yaitu pondasi pile slab.
Baca Juga : Dua Minggu ke Depan, DPMD Kukar Mulai Nilai Lomba BBGRM Tingkat Kabupaten
Hal ini esensial untuk mengatasi tantangan medan rawa dan ancaman banjir yang rutin melanda kawasan tersebut.
Firnadi Ikhsan, yang juga anggota Komisi II DPRD Kaltim dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), menjelaskan bahwa pembangunan jalan di kawasan hulu Kukar tidak bisa lagi mengandalkan metode konvensional.
Kondisi alam yang didominasi rawa-rawa dan fluktuasi pasang surut air sungai membuat jalan mudah hancur jika tidak ditopang oleh konstruksi yang tepat.
“Saya mengusulkan pembangunan jalan dengan konstruksi pile slab. Ini adalah pondasi yang paling tepat untuk menahan tekanan dan air di wilayah ini meskipun biaya pembangunannya lebih besar,” ujarnya dalam wawancara di Samarinda.
Pondasi pile slab, yang berbentuk seperti tumpukan tiang pancang beton bertulang, memang dirancang untuk mampu menopang jalan di atas tanah lunak dan area yang kerap terendam air pasang.
Baca Juga : Perbaikan Jalan Kukar-Kubar Habiskan Rp366 Miliar, Ekti Imanuel: Pekerjaannya Sangat Lamban
Firnadi menambahkan bahwa selama ini, banyak ruas jalan di sana yang seringkali putus-nyambung dan cepat rusak karena penggunaan konstruksi biasa.
“Jika jalan ini tidak dibangun dengan konstruksi kuat, maka mudah rusak terutama saat air sungai pasang,” tegasnya.
Baca Juga : Warga Sulit Distribusi Hasil Perkebunan, Pemdes Loh Sumber Minta Pemkab Kukar Rehab Jalan
Lebih lanjut, Firnadi juga menyoroti akses jalan vital dari Sebelimbingan menuju Kutai Barat yang rutin terendam akibat kondisi rawa dan pasang surut air sungai.
Menurutnya, kombinasi konstruksi pile slab, jembatan layang, dan timbunan khusus adalah solusi adaptif yang harus diterapkan demi memastikan kelancaran dan ketahanan akses transportasi jangka panjang. (*/An/Dr-Adv)