Upnews

PBK Batch 2 Resmi Dimulai, Bupati Kutim Tegaskan Target Besar 50 Ribu Tenaga Kerja

Upnews.id, SANGATTA – Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) kembali memperkuat komitmennya dalam peningkatan kualitas sumber daya manusia. Hal itu ditandai dengan dibukanya Pelatihan Berbasis Kompetensi (PBK) Batch 2 oleh Bupati Kutim Ardiansyah Sulaiman di Aula BLK Industri Mandiri, Dinas Transmigrasi dan Tenaga Kerja (Distransnaker) Kutim, pada Jumat (14/11/2025) pagi.

Dalam sambutannya, Bupati Ardiansyah menekankan bahwa PBK adalah salah satu program prioritas yang dirancang untuk memperluas kesempatan kerja bagi masyarakat Kutim.

“Pemerintah menargetkan sedikitnya 50 ribu tenaga kerja dapat terserap selama masa kepemimpinan kami. Bahkan Wakil Bupati mendorong agar target itu dinaikkan menjadi 100 ribu,” tegas Bupati.

Ia juga memaparkan capaian positif yang sudah terlihat. Terhitung sejak Agustus 2024 hingga September 2025, Kutim berhasil menyerap lebih dari 18 ribu tenaga kerja.

“Setiap tahun Kutim mampu merekrut sekitar 15 ribu tenaga kerja. Dalam lima tahun, angka itu bisa mencapai 75 ribu—melampaui dari target awal,” jelasnya.

Bupati Ardiansyah mengingatkan pentingnya pelatihan ini untuk mengelola bonus demografi. Menurutnya, peluang besar itu dapat berubah menjadi tantangan apabila generasi muda tidak dibekali keterampilan yang memadai.

Ia juga memberi pesan penyemangat kepada peserta PBK untuk tidak berhenti pada satu peran.

“Gunakan ilmu yang didapat untuk naik kelas. Jangan selamanya menjadi yang disuruh. Suatu saat harus mampu menjadi yang menyuruh, dari pekerja menjadi manajer atau bahkan pemilik usaha,” ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Distransnaker Roma Malau menyampaikan bahwa sepanjang tahun 2025 BLK Industri Mandiri telah menyelenggarakan 18 paket pelatihan dengan total peserta 288 orang. Saat ini, terdapat 10 paket yang masih berjalan dengan 160 peserta.

Ia berharap kualitas pelatihan yang diberikan dapat membantu peserta lulus uji kompetensi sebagai syarat memperoleh Sertifikat BNSP.

“Kami ingin peserta memiliki keterampilan, sikap kerja, dan standar kompetensi yang bisa diakui secara nasional,” ungkap Roma.

Adapun jenis pelatihan yang diberikan mencakup berbagai keahlian yang dibutuhkan dunia industri, antara lain welder/las, mekanik alat berat, mekanik kendaraan ringan, operator excavator, operator forklift, instalasi listrik, menjahit, pembuatan roti dan kue, bisnis manajemen, hingga desain grafis.

Seluruh pelatihan tersebut diharapkan mampu mencetak tenaga kerja yang siap terjun ke dunia kerja maupun membuka peluang usaha baru di Kutai Timur.(Ir/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button