Direksi BUMD Kaltim Resmi Terpilih, Ananda Moeis Desak Kontrak Kinerja Terukur untuk Tingkatkan Kontribusi PAD
upnews.id SAMARINDA – Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Ananda Emira Moeis, menyampaikan tuntutan tegas kepada jajaran direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Pemprov Kaltim yang baru terpilih. Menurutnya, penunjukan pimpinan baru, seperti di PT Migas Mandiri Pratama Kaltim dan PT Pertambangan Bara Kaltim Sejahtera, harus menjadi momentum untuk membenahi kinerja dan mengoptimalkan kontribusi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang selama ini belum maksimal.
“Kami menghargai proses seleksi yang berlangsung terbuka dan ketat. Tapi yang jauh lebih penting adalah bagaimana mereka yang terpilih mampu menunjukkan hasil kerja yang nyata, bukan hanya mengisi kursi jabatan,” sebut Ananda.
BUMD Harus Mandiri, Bukan Beban Keuangan
Ananda menyoroti kecenderungan BUMD selama ini yang beroperasi di ‘zona nyaman’ dan kerap meminta penambahan atau suntikan dana dari APBD.
“BUMD jangan hanya menjadi beban keuangan daerah. Sudah saatnya mereka menjadi mesin penggerak ekonomi dan sumber PAD yang handal,” tekannya.
Permintaan suntikan dana yang berulang, menurut Ananda, mempertegas tidak optimalnya perencanaan dan pengelolaan keuangan internal. “Ini artinya mereka belum mandiri secara finansial. Harus ada evaluasi menyeluruh terhadap cara kerja dan orientasi bisnis mereka,” urainya.
Kontrak Kinerja dan Evaluasi Berkala
Mengingat proses seleksi telah melibatkan tim penilai independen dan menetapkan kriteria ketat—mulai dari rekam jejak manajerial minimal lima tahun hingga bebas konflik kepentingan—Ananda meminta direksi terpilih dapat melaksanakan kinerja yang lebih terukur.
Ia mengusulkan agar seluruh jajaran direksi menandatangani kontrak kinerja dengan mekanisme evaluasi berkala yang jelas.
“Kalau mereka gagal capai target, harus siap diganti. Tak ada kompromi untuk jabatan publik yang punya dampak langsung pada perekonomian daerah,” tegasnya.
DPRD Kaltim berharap direksi baru fokus membangun kemitraan strategis, membuka peluang investasi, serta memperkuat daya saing BUMD Kaltim di tingkat nasional. “BUMD kita harus bersaing, bukan hanya survive. Dengan visi yang kuat dan kinerja yang profesional, saya yakin mereka bisa jadi motor utama pertumbuhan ekonomi Kaltim,” tutupnya. (Adv)






