Samarinda

Transformasi Ruang Publik: Dispora Kaltim Dorong Stadion Kadrie Oening Jadi Pusat Ekosistem Sosial dan Sport Tourism

Upnews.id, Samarinda – Stadion Kadrie Oening di Samarinda telah bertransformasi. Bukan lagi sekadar arena kompetisi, stadion ini kini menjelma menjadi ruang sosial yang dinamis, di mana warga berolahraga, berinteraksi, dan bahkan mendorong aktivitas ekonomi berbasis komunitas.

Kepala Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Dispora Kalimantan Timur, Rasman Rading, menyebut peningkatan keramaian di stadion setiap pagi dan sore sebagai bukti meluasnya fungsi stadion menjadi pusat gaya hidup sehat masyarakat urban.

“Kalau kita lihat pagi dan sore, kawasan ini selalu ramai. Dulu hanya Sabtu atau Minggu, sekarang hampir tiap hari. Bahkan hari kerja pun tetap ramai. Ini menunjukkan perubahan perilaku dan budaya warga terhadap pentingnya hidup sehat,” ujar Rasman.

Rasman menekankan bahwa aktivitas warga di kawasan tersebut telah melampaui urusan olahraga. Berbagai kegiatan, mulai dari senam bersama, jogging, bersepeda, hingga sekadar berkumpul, telah merangsang pertumbuhan sektor informal. Kawasan ini kini dipenuhi UMKM kuliner, penjual perlengkapan olahraga, dan pelaku jasa kebugaran.

“Di sinilah kekuatan sosialnya. Olahraga menjadi titik temu, lalu melahirkan interaksi sosial. Ini bukan hanya tempat membentuk otot, tapi juga membentuk solidaritas,” tambahnya.

Kondisi ini, menurutnya, adalah momentum strategis bagi Pemprov Kaltim untuk mengembangkan konsep sport tourism berbasis komunitas. Suasana sejuk, rindang, dan nyaman di Stadion Kadrie Oening menjadi nilai jual yang dapat dipromosikan ke luar daerah.

“Coba satu orang unggah foto saat jogging di sini, lalu temannya dari luar kota lihat. Itu bisa jadi promosi alami. Karena suasana stadion ini memang nyaman dan menarik untuk dikunjungi,” jelasnya.

Dispora Kaltim kini tengah fokus mengembangkan program rutin yang berbasis komunitas. Selain event prestasi, Dispora aktif mengadakan event partisipatif seperti fun run, festival sepeda, family sport day, hingga senam akbar. Tujuannya adalah menjadikan warga sebagai pelaku langsung olahraga, bukan hanya penonton.

“Olahraga itu bukan cuma untuk atlet. Semua kalangan harus terlibat. Di situlah Stadion Kadrie Oening kami hidupkan lewat berbagai agenda yang menyasar masyarakat luas,” tegasnya.

Rasman juga menyoroti peran fasilitas pendukung, seperti rencana pengaktifan Hotel Atlet di dalam area stadion, yang dianggap vital untuk pengembangan sport tourism.

“Ketika ada event besar, peserta dari luar kota tidak perlu repot. Mereka bisa menginap di dalam area stadion. Ini praktis dan mendukung sekali untuk konsep sport tourism ideal—sehat, hemat, efisien,” katanya.

Dengan ekosistem mini yang terdiri dari hotel, UMKM, fasilitas terbuka, dan komunitas aktif, kawasan ini diyakini bisa menjadi destinasi wisata olahraga utama.

“Saat ini kita tidak bisa hanya bergantung pada event nasional. Justru event harian berbasis komunitas yang membuat stadion hidup. Inilah cara kita menghadirkan kehidupan setiap hari di dalam stadion, bukan hanya menunggu laga besar,” jelas Rasman.

Ia mengajak semua pihak untuk melihat Gelora Kadrie Oening sebagai ruang hidup yang menyatukan aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

“Gelora Kadrie Oening bukan sekadar arena lari atau lapangan bola. Ini adalah ruang sosial, ruang ekonomi, dan ruang kebahagiaan. Kalau kita serius mengelolanya, Samarinda bisa jadi rujukan nasional untuk sport tourism berbasis masyarakat di Indonesia Timur,” pungkasnya.(Put/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button