Samarinda

Dispora Kaltim Kenalkan NPCI: Kisah Inspiratif Ratusan Atlet Disabilitas Berprestasi

Upnews.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur mengajak masyarakat lebih mengenal National Paralympic Committee Indonesia (NPCI), sebuah organisasi yang berperan penting dalam pembinaan atlet disabilitas di Kaltim. Meskipun tidak sepopuler Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), NPCI memiliki sejarah panjang dalam menginspirasi dan mencetak atlet berprestasi.

Menurut AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, Kepala Bidang Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, NPCI yang dulu dikenal sebagai Yayasan Pembina Olahraga Cacat (YPOC) berfungsi melakukan identifikasi, pendampingan, dan pelatihan untuk mengubah keterbatasan menjadi prestasi membanggakan. “Dulu NPCI yang kita kenal saat ini, namanya YPOC,” jelasnya.

Sejarah mencatat, NPCI mengalami beberapa kali perubahan nama, dari YPOC pada tahun 1962 menjadi Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC) pada 1993, hingga akhirnya resmi menjadi NPCI pada 2010. Peran dan fungsinya kini diperkuat oleh berbagai undang-undang dan peraturan pemerintah, termasuk UU No 11 Tahun 2022 tentang Keolahragaan.

NPCI Kaltim, yang saat ini dipimpin oleh Suharyanto (periode 2023-2028), membina sekitar 300 atlet disabilitas dari 10 kabupaten/kota. Kerja sama erat antara Dispora dan NPCI ini terbukti berhasil di ajang Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas) XVII 2024 di Solo.

Dalam kompetisi tersebut, kontingen Kaltim berhasil meraih total 38 medali—7 medali emas, 13 perak, dan 18 perunggu—sehingga meningkatkan peringkat Kaltim ke posisi 13 nasional, naik dua peringkat dari posisi sebelumnya di urutan ke-15. “Ini bukti keseriusan perhatian pemerintah Kaltim pada atlet disabilitas di daerah,” tegas Bagus.

Bagus juga menjelaskan bahwa NPCI mengklasifikasikan atlet disabilitas ke dalam tujuh kategori, antara lain:

Amputee (tuna daksa)

Les Autres (cacat mobilitas)

Paraplegia

Cerebral Palsy

Tuna Netra

Tuna Grahita (IQ kurang dari 70%)

Tuna Rungu Wicara

Paralimpiade, ajang olahraga setara dengan Olimpiade, mempertandingkan berbagai cabang olahraga yang diadaptasi untuk atlet dengan beragam disabilitas. NPCI Indonesia memiliki 19 cabang olahraga yang dipertandingkan, seperti atletik, catur, renang, dan bulutangkis.

Menurut Bagus, keberadaan atlet disabilitas ini menjadi inspirasi besar, tidak hanya bagi atlet non-disabilitas tetapi juga bagi masyarakat umum. Mereka membuktikan bahwa keterbatasan bukanlah penghalang untuk meraih prestasi.(IR/NT/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button