RSUD Kudungga Berhasil Jalani Operasi Bedah Saraf Lanjutan yang Kompleks dan Spesifik

Upnews.id, Sangatta – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kudungga kembali mencatatkan sejarah penting dalam dunia kesehatan Kalimantan Timur. Untuk pertama kalinya, dilakukan serangkaian tindakan bedah saraf lanjutan yang bersifat kompleks dan spesifik, yang sebelumnya hanya dapat dilakukan di pusat-pusat layanan kesehatan rujukan nasional.
Dalam kegiatan ini, RSUD Kudungga menghadirkan dua dokter spesialis bedah saraf dengan reputasi dan kompetensi tinggi, yaitu dr. Assadullah, M.Ked.Klin., Sp.BS, (Dokter dari Rumah Sakit Mitra Keluarga Surabaya), dan dr. Guna Hutomo Putra, M.Ked.Klin., Sp.BS. (dokter dari Rumah Sakit Universitas Airlangga) sebagai pendamping dan pelaksana tindakan medis untuk kasus cedera pleksus brakhialis (jaringan saraf yang menghubungkan sumsum tulang belakang dengan bahu, lengan dan tangan), HNP (saraf terjepit) dan kista tarlov (kista di akar saraf tulang belakang).
Baca Juga : Dokter Spesialis di RSUD Kudungga Sampaikan Terima Kasih Kepada Kemenkes RI
Beberapa jenis tindakan yang dilakukan antara lain: Nerve Transfer, Microscopic Laminectomy decompression, serta USG Guided pain management injection.
Khusus untuk kasus HNP (saraf terjepit), metode operasi yang dilakukan memiliki beberapa keunggulan antara lain: tindakan minimal invasif (tanpa menggunakan pen/screw), durasi operasi lebih singkat, luka operasi kecil (1,5 cm), lama hari rawat singkat (2 sd 3 hari perawatan).
“RSUD Kudungga memiliki 2 orang dokter spesialis bedah saraf, yaitu dr. Heru Kustono, M.Ked.Klin, Sp.BS dan dr. Mirza Aditya, Sp.BS. Selain itu, sudah tersedia alat-alat kedokteran bedah saraf yang berteknologi canggih dan terkini untuk menunjang tindakan operasi. Meskipun demikian, untuk pelaksanaan perdana beberapa tindakan operasi yang kompleks dan spesifik, masih dibutuhkan pendampingan oleh tenaga-tenaga ahli dan berpengalaman. Sudah dijadwalkan 6 orang pasien yang akan menjalani operasi selama 2 hari, tanggal 25 dan 26 Juli 2025 di ruang kamar operasi RSUD Kudungga.” jelas Direktur RSUD Kudungga dr. Muhammad Yusuf, M.Kes
Kegiatan ini tidak hanya menjadi tonggak kemajuan layanan bedah saraf di Kalimantan Timur, tetapi juga menjadi momen pembelajaran klinis yang berharga bagi tenaga medis di RSUD Kudungga.
“Program pendampingan (proctoring) ini diinisiasi oleh Komite Medik RSUD Kudungga dengan tujuan untuk menjaga dan meningkatkan mutu profesi tenaga medis khususnya dokter spesialis bedah saraf. Harapan kami, setelah pendampingan ini RSUD Kudungga sudah dapat melaksanakan tindakan secara mandiri untuk kasus-kasus kompleks dan spesifik tersebut.” tambah Direktur RSUD Kudungga.
“RSUD Kudungga memiliki visi menjadi rumah sakit rujukan terkemuka dan terpercaya di Provinsi Kalimantan Timur. Jumlah rujukan pasien keluar Kutai Timur hendaknya makin dibatasi seiring dengan peningkatan kompetensi layanan di RSUD Kudungga. Justru sebaliknya, kami berharap RS kabupaten/kota lain di Kalimantan Timur yang merujuk pasiennya ke RSUD Kudungga. Indikasi tersebut mulai terlihat dalam beberapa waktu terakhir, dimana RSUD Kudungga mulai menerima rujukan pasien layanan bedah saraf, urologi, bedah tulang, dan forensik dari kabupaten/kota lain.” lanjutnya.
Program pendampingan (proctoring) oleh komite medik ini akan dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan, termasuk untuk kelompok staf medis lain. Salah satunya adalah pendampingan tindakan layanan cathlab (kateterisasi jantung), dengan mendatangkan tenaga ahli dari RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta.
Baca Juga : Dokter RSUD Kudungga Gunakan 4 Alat Canggih Dari Kemenkes RI
Sebagai pelengkap dari upaya penguatan kapasitas pengetahuan, RSUD Kudungga juga akan menggelar Mini Simposium Hybrid berkolaborasi dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kutai Timur bertajuk: “Saraf yang Terputus: Strategi Klinis dalam Menghadapi Cedera Plexus Brachialis dan Spinal”, yang akan dilaksanakan pada hari minggu tanggal 27 Juli 2025 di ruang aula lantai 3 RSUD Kudungga.
Kegiatan ilmiah ini menghadirkan para pakar untuk berbagi strategi dan pendekatan terkini dalam menangani kasus-kasus saraf yang kompleks dan memerlukan intervensi cermat seperti dr. Asadullah, M.Ked, Klin.,Sp.BS, dr. Guna Hutomo Putra, M.Ked, Klin.,Sp.BS, dr. Fatimatus Zahroh, Sp.KFR, AIFO-K”
“Dengan pelaksanaan pendampingan operasi dan mini simposium ini, RSUD Kudungga menunjukkan komitmennya untuk terus tumbuh sebagai pusat layanan kesehatan unggulan, yang tidak hanya mengutamakan tindakan kuratif, tetapi juga mendorong pengembangan keilmuan medis di Kalimantan Timur khususnya di daerah Kutai Timur.” tutup dr. M. Yusuf, M.Kes. (∗/An/Dr)