Damayanti Kritik Kerapnya Pemerintah Ganti Kurikulum Pendidikan

Upnews.id, Samarinda – Setiap pergantian pemimpin di negeri ini, berdampak pada bidang pendidikan. Salah satunya yakni kerap bergantinya kurikulum pendidikan baru. Dimana perubahan kurikulum berdampak secara langsung pada sistem belajar mengajar di ruang kelas.
Menurutnya pergantian kurikulum yang terlalu sering karena justru membebani guru dengan administrasi yang berlebihan, mengurangi waktu mereka untuk mengajar secara efektif.
Baca Juga : Mengganggu Lalu Linta, Fuad Minta Pedagang di Badan Jalan Ditertibkan
“Pergantian kurikulum yang terlalu sering justru membebani guru dengan administrasi berlebihan, mengurangi waktu mereka untuk mengajar secara efektif,” tegasnya.
Melihat fenomena itu, Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dari Kota Samarinda, Damayanti. Justru menyarankan agar pemerintah fokus pada penguatan implementasi pendidikan karakter di sekolah tanpa perlu mengganti kurikulum yang sudah ada.
Damayanti menyebut kombinasi antara Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Iptek), serta Sosial dan Budaya (Sosbud) sangat diperlukan untuk menghasilkan generasi yang berbudi pekerti luhur.
“Kombinasi Imtaq dan Sosbud membentuk sikap, Iptek dan Sosbud menciptakan keterampilan, serta Imtaq dan Iptek menghasilkan pengetahuan. Gabungan ketiganya membentuk karakter yang kuat,” ungkap Damayanti, Rabu (3/7/2024). (*/Ir/Dr-Adv)