Upnews.id, Sangatta — Wakil Bupati Kutai Timur (Kutim), Mahyunadi, kembali menegaskan komitmen pemerintah daerah untuk memajukan dunia olahraga dengan fokus pada pembinaan atlet asli daerah. Ia menekankan bahwa ke depan, setiap atlet yang membawa nama Kutim di berbagai ajang kompetisi merupakan putra-putri lokal hasil seleksi dari tingkat kecamatan hingga desa.
“Era penggunaan atlet kebon untuk atlet luar daerah yang didatangkan secara instan sudah tidak lagi kita kedepankan, harus benar-benar putra-putri daerah,” katanya di GOR Kabo Sport, Sangatta, Senin (01/12/2025).
Sejalan dengan visi pembangunan olahraga di Kutai Timur, pemerintah kini mengarah pada pengembangan talenta lokal yang tersebar di berbagai wilayah, mulai dari Sangatta, Bengalon, Rantau Pulung, hingga kecamatan yang jauh seperti Sandaran dan Karangan.
Mahyunadi menyebutkan bahwa Kutim sebenarnya memiliki banyak talenta muda dengan potensi besar. Namun, mereka tetap membutuhkan ruang, pendampingan, dan pengalaman bertanding untuk bisa berkembang maksimal.
“Melalui turnamen resmi, kompetisi daerah, serta penyaringan atlet di tingkat kecamatan dan desa, pemerintah berupaya memastikan pembinaan dilakukan secara sistematis dan berjenjang,” tegasnya.
Dengan menurunkan atlet asli daerah sebagai wakil Kutim, lanjut Mahyunadi, pemerintah ingin memupuk rasa bangga dan percaya diri para atlet muda sekaligus membuka jalan lahirnya generasi baru yang lebih berprestasi.
“Dengan diselenggarakannya turnamen ini kita bisa mendapatkan bibit-bibit unggul, agar ke depannya mereka bisa bersaing,” tambahnya.
Sementara itu, Ketua PBSI Kutim, Daniel Politius Sebayang, melaporkan bahwa turnamen tersebut diikuti 338 peserta dari 43 klub. Pesertanya mencakup berbagai kategori, mulai dari usia dini putra-putri, tunggal anak-anak, tunggal remaja, hingga taruna.
“Ada juga yang dipertandingkan Tunggal taruna putra-putri. Ganda veteran putra U45. Ganda dewasa putra non prestasi. Ganda dewasa putri non prestasi. Ganda dewasa putra prestasi,” pungkasnya.(Put/Nt/Dr-Adv)
