Program Ramah Lingkungan, Tiap Desa dan Kelurahan di Kukar Minimal Punya Satu Bank Sampah

Upnews.id, Tenggarong- Keberadaan Bank Sampah Induk akan memanfaatkan Bank Sampah Sehat milik Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Kutai Kartanegara (Kukar) yang sudah berdiri sejak tahun 2019.
Oleh karenanya, DLHK Kukar berencana membangun bank sampah induk untuk mengakomodir seluruh Bank Sampah di Kukar.
Kepala DLHK Kutai Kartanegara, Alfian Noor menyebut, pengembangan keberadaan bank sampah ini merupakan bagian dari program desa ramah lingkungan.
“Bupati berpesan agar Bank Sampah Sehat ini dijadikan sebagai bank sampah induk,” katanya, Kamis (30/3/2023).
Pada setiap desa dan kelurahan di Kutai Kartanegara, diproyeksikan bakal memiliki Bank Sampah sehat minimal satu unit.
Berdasarkan catatan Dinas Lingkungan Hidup, ada 58 Bank Sampah yang tersebar di beberapa kecamatan di Kutai Kartanegara.
Namun, mayoritas keberadaan Bank Sampah yang ada mati suri. Faktor utamanya adalah nilai ekonomis dari pengelolaan bank sampah.
Misalnya, Bank Sampah di Kecamatan Kota Bangun. Mereka kesulitan pada ongkos angkut yang mengurangi nilai ekonomis dari sampah yang telah dikumpulkan.
Untuk itu, DLHK Kutai Kartanegara berkomitmen menghadirkan Bank Sampah induk untuk mengakomodir seluruh Bank Sampah di Kukar.
Bank Sampah induk akan diproyeksikan untuk menjemput tabungan sampah, yang dikumpulkan di setiap Bank Sampah di Kukar.
Bank sampah induk ini juga akan membantu mengakomodir penjualan produk yang dihasilkan oleh Bank Sampah tersebut.
Termasuk juga memberikan pembinaan kepada pengelola Bank Sampah, agar kembali bersemangat dalam melakukan pengelolaan.
“Hasil penjualan dari Bank Sampah, akan kita kembalikan utuh kepada Bank Sampah di masing-masing desa atau kelurahan. Untuk dikembalikan pada nasabahnya,” katanya.
Alfian menuturkan, Bank Sampah Sehat milik DLHK Kutai Kartanegara akan menjadi bank sampah induk dan percontohan.
Sebab itu, DLHK Kukar terus berupaya meningkatkan kinerja dalam membuat bank sampah agar bisa menghasilkan produk yang bernilai ekonomis.
Salah satunya dalam pembuatan produk pupuk kompos. Rencananya, akan dibuat satu tempat di daerah pasar Mangkurawang untuk bisa memproduksi pupuk tersebut.
Pembuatan pupuk kompos ini sebenarnya sudah dilakukan oleh Bank Sampah Sehat sejak beberapa waktu lalu.
Bahkan, produk yang dihasilkan tersebut mendapat apresiasi dari Bupati Kutai Kartanegara Edi Damansyah.
“Produk ini juga sudah bisa dipasarkan melalui e-katalog. Untuk itu kita terus berupaya meningkatkannya dalam skala yang lebih besar,” tambahnya.
Tidak hanya meningkatkan produk pupuk kompos, produk lainnya yang bernilai ekonomi juga akan dipasarkan oleh bank sampah ini.
Dengan memanfaatkan sampah-sampah yang telah dipilah dan dikumpulkan oleh bank sampah lainnya dan dikoordinir oleh bank sampah induk.
“Selama ini memang banyak bank sampah yang mati suri, tugas kita sekarang adalah memberi pembinaan lagi. Yakni, dengan memfasilitasi dan membantu memasarkan produk mereka,” pungkasnya. (adv)