Upnews.id, Sangatta –Anggota DPRD Hasbullah menyampaikan interupsi yang menyoroti pentingnya peningkatan kedisiplinan dan keseriusan dalam menjalankan tugas-tugas sebagai wakil rakyat. Hal ini disampaikan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Kutai Timur (kutim), Kamis (15/05/2025). Di Ruang Sidang Utama Gedung DPRD.
Ia menekankan perlunya penerapan kode etik dan tata tertib yang telah disahkan agar dapat membentuk citra DPRD yang profesional dan bertanggung jawab.
“Alhamdulillah hari ini kita sudah menetapkan peraturan kode etik dan tata beracara. Saya berharap anggota DPRD yang terhormat bisa lebih serius dalam menjalankan tugas-tugas, terutama saat rapat maupun dalam menghasilkan produk DPR,” ujar Hasbullah.
Ia juga menyampaikan keprihatinannya terkait tingkat kehadiran anggota DPRD dalam beberapa sidang paripurna yang dinilainya masih belum maksimal. Menurutnya, data kehadiran yang disampaikan Sekretariat perlu disikapi serius agar tidak terjadi ketidaksesuaian.
“Saya mohon pimpinan DPRD melakukan pendekatan persuasif agar seluruh anggota lebih aktif. Jangan sampai jumlah kehadiran di sidang paripurna berbeda antara yang dilaporkan dan yang saya hitung langsung,” tambahnya.
Selain itu, Hasbullah juga menyoroti kinerja pegawai P3K di lingkungan Sekretariat DPRD Kutim, termasuk petugas portir yang kerap tidak berada di tempat saat ia datang ke kantor. Ia menilai hal tersebut sebagai tanda perlunya pembenahan secara menyeluruh dalam rumah tangga DPRD.
Menanggapi hal tersebut, Anggota DPRD lainnya, Yulianus Palangiran, turut menyampaikan dukungannya terhadap pernyataan Hasbullah. Ia menegaskan bahwa kode etik dan tata beracara yang telah disahkan hari itu langsung berlaku sesuai amanat undang-undang.
“Mohon pimpinan dan seluruh anggota DPRD agar kita patuh terhadap rambu-rambu yang telah ditetapkan. Saya usulkan agar dilakukan rapat internal seluruh anggota DPRD Kutim tanpa kecuali, guna membahas hal ini secara menyeluruh,” kata Yulianus.(Ir/Nt/Dr-Adv)
