Serapan Gabah Petani di PPU Capai 4.300 Ton, Harga Gabah Tertinggi Sejak 2023

Upnews.id, Penajam — Pemkab PPU merealisasikan serapan gabah yang signifikan pada 2025. Hingga saat ini, hampir 4.300 ton gabah petani telah diserap oleh Bulog dengan harga yang sangat menguntungkan, yakni Rp6.500 per kilogram.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan PPU, Mulyono, mengungkapkan serapan gabah yang meningkat merupakan hasil dari koordinasi yang lebih baik antara pemerintah daerah, Bulog, dan Perpadi.
“Kami bersyukur karena untuk tahun 2025, hampir 4.300 ton gabah telah diserap oleh Bulog dengan harga yang sangat baik, yaitu 6.500/kg,” kata Mulyono.
Sebelum diterbitkannya Peraturan Presiden Nomor 6 Tahun 2025, petani sering kali menghadapi masalah besar terkait dengan daya serap gabah yang terbatas, sehingga mereka kesulitan menjual hasil panen mereka.
“Tahun 2023 dan 2024, petani seringkali marah karena hasil panen mereka tidak laku dengan harga yang layak. Gabah yang mereka hasilkan sering kali tidak sesuai dengan standar kualitas yang dibutuhkan pasar,” ungkap Mulyono.
Masalah ini semakin rumit karena banyaknya keluhan dari petani yang merasa dirugikan oleh kurangnya daya serap pasar. Namun, dengan adanya kebijakan baru, pemerintah kabupaten memastikan bahwa seluruh hasil panen harus diserap.
“Kami mengambil langkah untuk memastikan bahwa hasil panen petani tidak akan terbuang sia-sia,” tambah Mulyono.
Mulyono menjelaskan keberhasilan serapan gabah pada tahun 2025 tak lepas dari kerjasama yang erat antara Bulog dan Perpadi.
“Perpadi turun langsung ke lapangan untuk melakukan sergap (serapan gabah petani) dan mengeringkan serta menggiling gabah. Dengan langkah ini, kami dapat menjamin bahwa kualitas gabah yang diterima Bulog sudah lebih baik,” ujar Mulyono.
Petani kini merasa lebih lega karena gabah mereka langsung terjual dengan harga yang lebih stabil dan menguntungkan.
“Petani sekarang bisa sedikit lebih tenang karena gabah mereka langsung terjual dengan harga yang sudah ditentukan, dan ini merupakan hasil kerjasama yang luar biasa antara Bulog, Perpadi, dan pemerintah kabupaten,” tutup Mulyono.
Dengan adanya kebijakan ini, Mulyono optimistis bahwa sektor pertanian di PPU akan semakin berkembang dan petani dapat menikmati hasil panen mereka dengan lebih baik. Program ini tidak hanya memberikan jaminan harga yang stabil tetapi juga meningkatkan kualitas dan daya saing produk pertanian PPU di pasar nasional. (adv/dr/yu)