Upnews

BPBD Kutim Tekankan Pentingnya TRC Kecamatan untuk Percepatan Respons Bencana

Upnews.id, Sangatta – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kutai Timur kembali menyoroti belum optimalnya pembentukan Tim Reaksi Cepat (TRC) multisektor di tingkat kecamatan. Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kutim, Muhammad Naim, menegaskan bahwa keberadaan TRC lokal sangat penting mengingat luasnya wilayah Kutim dan tingginya potensi bencana di beberapa daerah.

Menurut Naim, pada tahun 2024 BPBD telah menggelar pelatihan kebencanaan yang diikuti perwakilan seluruh kecamatan. Dalam pelatihan itu, peserta dibekali pemahaman dasar, teknik mitigasi awal, hingga tugas-tugas penanganan cepat. Usai kegiatan, para peserta diharapkan melapor kepada camat masing-masing sekaligus mendorong pembentukan TRC kecamatan.

“Harapan kami, setelah menerima pelatihan, peserta langsung berkoordinasi dengan camat untuk membentuk TRC. Namun kenyataannya, belum semua kecamatan menindaklanjuti,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (17/11/2025).

Naim menegaskan bahwa keberadaan TRC tingkat kecamatan adalah elemen strategis, terutama untuk asesmen awal, pendataan cepat, serta langkah mitigasi sebelum bantuan dari kabupaten tiba di lokasi. Mengingat jarak antarkecamatan cukup jauh, TRC lokal dipandang sebagai garda terdepan yang mampu memberikan respons lebih cepat.

“TRC kecamatan sangat dibutuhkan karena mereka yang berada paling dekat dengan lokasi bencana,” tambahnya.

Untuk mempercepat pembentukan TRC di seluruh wilayah, BPBD Kutim berencana mengundang seluruh camat pada pelatihan lanjutan tahun 2026. Dalam pelatihan tersebut, pihaknya menargetkan menghadirkan narasumber dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) agar materi yang disampaikan semakin komprehensif.

“Kami ingin camat hadir langsung. Jika narasumbernya dari BNPB, penyampaian materinya tentu lebih lengkap dan mudah dipahami, sehingga pembentukan TRC bisa benar-benar berjalan,” tegasnya.

Naim menjelaskan bahwa TRC kecamatan seharusnya beranggotakan unsur multisektor, mulai dari perangkat kecamatan, tenaga medis, TNI–Polri, relawan, hingga masyarakat yang memiliki keterampilan dasar kebencanaan.

“Dengan struktur yang tepat, TRC bisa menjadi kekuatan awal yang efektif sebelum BPBD kabupaten tiba sepenuhnya di lapangan,” tutupnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button