Sekolah Jadi Kunci Pelestarian Seni Islami dan Tradisional di Kutim

Upnews.id, Sangatta – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutai Timur (Kutim) terus memperkuat upaya pelestarian seni dan budaya daerah, khususnya melalui jalur pendidikan. Lingkungan sekolah dinilai sebagai ruang awal yang paling efektif untuk menanamkan kecintaan terhadap budaya lokal.
Kabid Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliyansyah, mengatakan bahwa pembinaan seni di sekolah menjadi langkah penting agar berbagai kesenian, baik tradisional maupun Islami, tetap diminati generasi muda.
“Banyak kesenian tradisional maupun Islami yang saat ini membutuhkan perhatian lebih agar tidak mengalami penurunan minat, terutama di kalangan pelajar,” ujarnya usai menutup rangkaian Festival Pesona Budaya Kutim, Minggu (23/11/2025) malam.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya sedang mendorong program pembinaan yang lebih terarah melalui pelatihan bagi para pelatih seni. Beberapa cabang seni yang mendapat fokus khusus adalah seni kasidah dan kaligrafi.
“Dua cabang seni ini dianggap tidak hanya mengandung nilai estetika, tetapi juga sarat pesan moral dan spiritual yang relevan bagi pembentukan karakter siswa,” tambahnya.
Padliyansyah menegaskan, program-program pembinaan seni yang akan berjalan tahun depan menempatkan sekolah sebagai pondasi utama dalam menjaga keberlangsungan kesenian di tengah arus modernisasi.
“Tapi dengan catatan, kesenian Islami harus terus dijaga sebagai bagian dari kekayaan budaya masyarakat Kutim,” tegasnya.
Selain seni Islami, sejumlah seni tradisional lokal juga masuk dalam prioritas pembinaan. Mulai dari seni taksul, teater tradisional, hingga musik khas daerah, semuanya dinilai penting untuk terus diwariskan.
“Dengan adanya pembinaan langsung di sekolah, seni-seni tersebut dapat terus diwariskan dan dipraktikkan secara berkelanjutan,” tutupnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)






