Kutai Timur

Ribuan Warga Sangatta Terdampak Banjir

BPBD Sebut Banjir Disebabkan Tingginya Curah Hujan dan Tingginya Pasang Air Laut

Upnews.id, Sangatta – Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kutai Timur, banjir yang terjadi di Kecamatan Sangatta Utara dan Kecamatan Sangatta Selatan sejak Jumat 21 Maret yang lalu, lantaran tingginya intensitas hujan disertai dengan tingginya pasang air laut.

Hal itu menyebabkan hingga kini permukiman warga masih terendam banjir, dari setinggi mata kaki hingga lebih dari 2 meter.

Baca Juga : Pengungsi Banjir Sangatta Membutuhkan Makanan

Menurut BMKG, tingginya intensitas hujan akan terjadi dari bulan Maret hingga April 2025 ini.

Kepala Pelaksana BPBD Kutim M. Idris Syam, melalui Kepala Bidang Kedaruratan, logistik dan peralatan (Kadalog) M. Naim. Untuk di Kecamatan Sangatta Utara terdapat 32 RT yang terdampak langsung oleh banjir.

“Kalo kita ambil asumsi satu RT itu sekitar 150 KK, berarti untuk Kecamatan Sangatta Utara saja itu lebih dari seribu warga yang terdampak banjir,” jelas M. Naim ditemui saat memantau kondisi banjir di lapangan pada Sabtu (22/03/2025)

Sementara untuk data RT di Kecamatan Sangatta Selatan, terdata sekitar 20 RT yang terdampak banjir.

Selain melakukan pendataan, BPBD Kutim juga telah mendirikan posko di beberapa titik, seperti di Masjid Babussalam maupun posko induk di Kantor BPBD Kutim Jalan Soekarno-Hatta.

Baca Juga : Sangatta Banjir, Tim Sar Gabungan Evakuasi Belasan Warga

“Kami ikut prihatin, ini musibah kita semua. Sabar, memang cuaca lagi instesistas hujannya tinggi. Kami juga menghimbau kepada orang tua yang memiliki anak untuk lebih waspada, jangan samapi anak dilepas bermain, karena situasi banjir sehingga tidak tau apa yang ada di air,” tambahnya.

Sementara itu, berdasarkan data dari Kepala Dusun Pinang Mas Kecamatan Sangatta Selatan, Mbh Wasis Ridwan. Dari 4 RT dibawah naungannya, seluruh wilayahnya telah terendam banjir.

Baca Juga : Atasi Banjir Rob, Pemkot Bontang Tata Pembangunan Infrastruktur dan Normalisasi Sungai

“Untuk RT 02 ini sekitar 200 an KK, RT 01 150 an KK, RT 04 karena pemekaran sekitar 90 an KK, RT 03 di Jalan HM Ardan sana sekitar 150an KK. Semua itu rata terendam, karena memang ini jalur Sungai,” jelasnya.

Mbh Wasis juga menunjukan banjir berdampak langsung pada perekonomian masyarakat. Salah satunya membuat pedagang es batu terpaksa harus membuang dagangannya lantaran kulkasnya turut terendam. (An/Dr)

Baca Juga

Back to top button