PWGT Klasis Kutim Tekankan Penguatan Pembinaan Remaja dalam Ibadah Konsolidasi

Upnews.id, SANGATTA – Ibadah Konsolidasi Persekutuan Wanita Gereja Toraja (PWGT) Klasis Kutai Timur kembali menjadi momentum penting penguatan pelayanan. Bertempat di Gereja Toraja Jemaat Rama Sangatta, Jumat 22 November 2025, kegiatan ini dihadiri 201 peserta dari berbagai jemaat. Selain ibadah bersama, agenda juga difokuskan pada penguatan peran gereja dan keluarga dalam pembinaan remaja.
Ibadah dipimpin oleh Pdt Agus Bubun yang mengangkat pesan mengenai pentingnya fondasi iman dalam membentuk karakter generasi muda. Ia mengingatkan bahwa pembinaan rohani tidak hanya menjadi tugas gereja, tetapi harus menjadi perhatian seluruh elemen keluarga dan jemaat.
Sesi pembinaan dibawakan oleh Bidan Yuliana Kala’lembang, Bidang III PWGT sekaligus Ketua PC IBI Kutim. Ia menyampaikan materi bertema “Peran Bina Keluarga Remaja (BKR) dalam Membina Remaja Gereja Toraja di Klasis Kutai Timur”.
Dalam paparannya, Yuliana menegaskan bahwa masa remaja merupakan fase krusial yang dipenuhi perubahan besar—baik secara emosional, sosial, maupun spiritual. Pesatnya teknologi, media sosial, dan pola komunikasi yang semakin renggang antara orang tua dan anak menjadi tantangan yang harus dijawab dengan pendekatan pembinaan yang lebih terstruktur.
Ia menyebut BKR sebagai wadah strategis untuk membangun kedekatan emosional antara orang tua dan remaja, sekaligus menanamkan nilai disiplin, tanggung jawab, serta karakter Kristiani. BKR juga berfungsi mendorong dialog sehat dalam keluarga dan mendampingi remaja menghadapi berbagai persoalan kontemporer.
Lebih jauh, Yuliana menjelaskan sejumlah strategi penguatan BKR, seperti pelatihan fasilitator di tingkat jemaat, pendampingan kasus remaja, pembentukan kelompok diskusi, hingga pemanfaatan media kreatif seperti musik rohani dan konten digital yang relevan dengan dunia remaja.
Ia berharap BKR-GT Klasis Kutim dapat berkembang menjadi pilar penting pembinaan karakter remaja Gereja Toraja, sekaligus memperkuat ketahanan moral dan spiritual generasi muda.
Kegiatan kemudian dirangkaikan dengan pemeriksaan IVA test bagi peserta. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen PWGT dalam mendukung kesehatan perempuan, terutama pencegahan dini kanker serviks.
Di akhir kegiatan, peserta meninggalkan gereja dengan satu pemahaman yang diulang kembali dalam sesi pembinaan: membina remaja berarti mempersiapkan masa depan. Peran gereja, keluarga, dan BKR disebut sebagai tiga kekuatan utama yang harus terus berjalan seiring dalam mendampingi generasi muda Gereja Toraja di Kutai Timur.(Ir/Nt/Dr-Adv)






