Program PKPMD, Komitmen Dispora Kaltim Mencetak Pemimpin Muda Berkompeten

Upnews.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) terus berupaya membentuk generasi muda yang mandiri dan berdaya saing. Salah satu wujudnya adalah dengan meluncurkan program Pendidikan Kader Pemimpin Muda Daerah (PKPMD) 2025. Program ini bertujuan untuk membekali pemuda Kaltim agar siap menjadi pemimpin masa depan yang cakap.
Resmi dibuka oleh Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK), pada Selasa (10/6/2025), PKPMD diikuti oleh 50 peserta perwakilan dari 10 kota dan kabupaten se-Kaltim. Acara yang digelar selama empat hari ini akan diisi dengan berbagai materi pembekalan dari narasumber berpengalaman.
AHK menjelaskan bahwa program PKPMD merupakan mandat nasional yang harus dilaksanakan oleh setiap daerah. Tujuannya adalah untuk membekali para talenta muda dengan kapasitas kepemimpinan sejak dini.
“Program Talenta Muda PKPMD merupakan mandat nasional, dan harus dijalankan oleh daerah. Tujuannya jelas, adalah untuk membekali para Talenta Muda daerah dengan kapasitas kepemimpinan sejak dini,” jelas AHK.
AHK juga menekankan pentingnya peran organisasi dalam membentuk karakter dan pola pikir seorang pemimpin. Menurutnya, pengalaman berorganisasi adalah bagian dari proses belajar yang lebih luas. “Kalau ingin cerdas, ya harus berorganisasi. Dispora diberi amanah menjalankan Indeks Pembangunan Pemuda (IPP). Jadi program ini menjadi bagian dari upaya peningkatan IPP di Kaltim,” tutur AHK.
Pemerintah Provinsi Kaltim memiliki harapan besar agar PKPMD mampu melahirkan pemimpin muda yang tidak hanya kompeten di daerah, tetapi juga siap tampil di tingkat nasional. AHK berpesan kepada para peserta agar serius mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
“Kenapa ada IPP? Supaya kelak pemimpin kita bisa berada di level nasional. Semoga kalian bisa jadi menteri atau tokoh penting lainnya. Pemuda itu harus dididik untuk jadi pemimpin sejak dini dna berproses,” kata Agus.
AHK menambahkan bahwa program ini adalah bagian dari jenjang kaderisasi yang jelas. Ia mengapresiasi antusiasme para peserta yang menunjukkan semangat untuk terus maju. “Saya senang dengan antusias kalian hari ini, sebagai pemuda yang ingin terus maju. Sebenarnya ini program mandatori dari pusat, jadi kita menjalankan agar jenjang kaderisasi kepemimpinan itu jelas,” ujar AHK.
Ia juga mengajak peserta untuk aktif berdiskusi jika ada hal yang kurang jelas, karena tujuan utama program ini adalah pembinaan maksimal. “Kalau ada yang tidak jelas, bisa membuat forum hearing atau diskusi dengan kita. Tapi intinya, kalian dididik untuk menjadi pemimpin, dan nantinya akan menggantikan kita,” tegas Agus.
Dalam sambutannya, AHK mengingatkan para peserta bahwa keberhasilan bukan hanya soal durasi pelatihan, melainkan cara pandang. “Pelatihan ini memang tidak terlalu lama, tapi tergantung dari sudut pandang mana kalian melihatnya. Ini bisa meningkatkan pola pikir,” pesannya.
Sebagai bagian dari agenda Indonesia Emas 2045, program ini dirancang untuk mendorong pemuda agar memiliki daya pikir kritis, inovatif, serta kemampuan membangun jejaring sosial.(Put/Nt/Dr-Adv)






