Upnews

Peresmian Museum Ditargetkan Awal 2026, Disdikbud Kutim Siapkan Sistem Pengelolaan

Upnews.id, Sangatta – Upaya Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) dalam memperkuat pelestarian budaya dan sejarah daerah terus bergerak maju. Setelah museum kecil di kawasan Dispora resmi ditetapkan sebagai Museum Kabupaten Kutim, langkah berikutnya kini mulai dipersiapkan.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Kutim, Padliyansyah, menyampaikan bahwa proses peresmian museum tersebut ditargetkan berlangsung pada awal tahun 2026. Penetapan target ini muncul setelah adanya konsultasi dengan Kementerian Kebudayaan yang mendorong percepatan penguatan identitas museum.

“Penetapan target peresmian tidak hanya sebatas formalitas, tetapi menjadi momentum penting untuk menghidupkan kembali fungsi museum sebagai pusat informasi budaya,” ujarnya usai menutup rangkaian Festival Pesona Budaya Kutim, Minggu (23/11/2025) malam.

Selama ini museum tersebut lebih sering berperan seperti galeri kecil dan belum dikelola secara maksimal layaknya museum yang ideal. Dengan status baru, museum diharapkan bisa menjalankan fungsi edukasi, penyimpanan, dan pelestarian koleksi budaya secara lebih profesional.

Untuk mendukung hal tersebut, Disdikbud Kutim juga menyiapkan penempatan petugas khusus yang mulai bertugas di museum pada tahun 2026. Padliyansyah menyebut bahwa keberadaan sumber daya manusia yang kompeten menjadi salah satu kunci pengembangan museum ke depan.

“Karena pengelolaan yang bagus membutuhkan sumber daya manusia yang memahami tata kelola museum, perawatan koleksi dan penyusunan program edukasi untuk pengunjung,” tambahnya.

Ia menegaskan bahwa museum tidak boleh hanya menjadi ruang pajangan yang sesekali dikunjungi. Dengan adanya petugas tetap, museum dapat menjalankan program rutin seperti pameran tematik, kegiatan edukasi bagi pelajar, hingga dokumentasi sejarah lokal secara lebih terstruktur.

“Petugas yang ditempatkan juga akan bertanggung jawab memastikan koleksi terawat dengan baik dan penyajian informasi kepada publik berjalan efektif,” jelasnya.

Padliyansyah menilai langkah ini bukan hanya sekadar pembenahan internal, tetapi bentuk nyata keseriusan Pemkab Kutim dalam menjadikan museum sebagai pilar penting pembangunan kebudayaan daerah.

“Ketika gedung museum baru selesai dibangun di masa mendatang, seluruh koleksi dan sistem pengelolaan tinggal dipindahkan,” tutupnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button