Muhammad Husni Fahruddin Dorong Festival Erau Jadi Agenda Budaya Provinsi

Upnews.id, TENGGARONG – Festival Erau Adat Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura Tahun 2025 resmi dibuka dengan penuh kemeriahan di Stadion Rondong Demang, Tenggarong, Minggu (21/9/2025).
Pembukaan ditandai dengan prosesi pendirian Tiang Ayu dan parade budaya yang sarat makna. Ritual sakral ini bukan sekadar tradisi turun-temurun, tetapi juga simbol kuatnya jati diri dan warisan budaya Kutai yang menjadi bagian penting dari peradaban Kalimantan Timur.
Hadir mewakili Pimpinan DPRD Kalimantan Timur, Anggota DPRD Kaltim Muhammad Husni Fahruddin menegaskan bahwa Erau tidak hanya milik Kutai Kartanegara, melainkan warisan budaya seluruh masyarakat Kalimantan Timur.
“Wilayah Kesultanan Kutai mencakup hampir seluruh kabupaten dan kota di Kaltim, kecuali Berau, Paser, dan sebagian PPU. Maka Erau seharusnya menjadi agenda budaya provinsi, bukan hanya lingkup Kukar,” ujarnya.
Husni menyatakan komitmennya untuk mendorong Erau menjadi agenda resmi budaya tingkat provinsi, agar pelaksanaannya lebih besar dan melibatkan lebih banyak daerah.
“Kita akan dorong agar Erau menjadi ruang solidaritas nusantara, memperkuat adat Kutai sebagai payung budaya Kalimantan Timur. Pusat kegiatan tetap di Tenggarong, tapi event bisa menyebar ke daerah lain agar partisipasi semakin luas. Dari sini, kita dorong agar adat kita dikenal secara nasional bahkan internasional,” tegasnya.
Pandangan tersebut sejalan dengan harapan Menteri Pariwisata RI, Widiyanti Putri Wardhana, yang turut hadir dalam acara pembukaan. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya pelestarian tradisi sebagai bagian dari pembangunan kebudayaan nasional.
“Kesultanan Kutai adalah saksi sejarah kekayaan budaya Indonesia. Festival Erau bukan hanya merawat kenangan masa lalu, tetapi menjadi energi untuk membangun masa depan pariwisata dan ekonomi masyarakat,” ungkapnya.
Widiyanti juga menyebut Kutai Kartanegara sebagai pusat peradaban tertua di Kalimantan Timur, yang memiliki potensi besar dalam pengembangan pariwisata budaya. Ia mendorong agar Erau masuk dalam sepuluh event unggulan daerah yang mampu menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas’ud menyampaikan bahwa Erau merupakan sarana pemersatu adat dan budaya di Kaltim.
“Erau bukan hanya hiburan, tetapi ruang kebersamaan dan kebanggaan masyarakat Kaltim. Kita harapkan pelaksanaannya berjalan aman, lancar, dan semakin memperkuat identitas daerah,” jelasnya.
Festival pembuka ini dihadiri oleh berbagai tokoh penting, di antaranya Sultan Aji Muhammad Arifin beserta permaisuri, Menteri Pariwisata RI Widiyanti Putri Wardhana, Gubernur Kaltim Rudy Mas’ud dan Wakil Gubernur Seno Aji bersama para istri, serta Kapolda Kaltim Irjen Pol Endar Priantoro. Turut hadir pula Bupati dan Wakil Bupati Kutai Kartanegara, unsur Forkopimda Kukar, serta masyarakat dari berbagai kampung budaya di Tenggarong.
Festival Erau 2025 bukan hanya pesta rakyat, tetapi juga wujud komitmen bersama untuk menjaga marwah adat Kutai sebagai identitas budaya Kalimantan Timur yang patut dilestarikan lintas generasi.
(Ir/Nt/Dr-Adv)






