Afif Tekankan Pentingnya Perbaikan Fasilitas Dojang, Kunci Regenerasi Atlet Taekwondo Samarinda

Upnews.id, Samarinda – Anggota Komisi II DPRD Kalimantan Timur, Andi Muhammad Afif Rayhan Harun, menyoroti masih minimnya perhatian terhadap fasilitas latihan taekwondo di Kota Samarinda. Padahal, cabang olahraga ini selama ini menjadi salah satu penyumbang medali terbanyak bagi Kalimantan Timur di berbagai ajang.
Sebagai Ketua Umum Taekwondo Indonesia (TI) Kota Samarinda, Afif menegaskan bahwa keberadaan dojang (tempat latihan) memiliki peran vital dalam proses pembinaan dan regenerasi atlet muda.
“Tempat latihan bukan sekadar ruangan kosong. Di situlah proses tumbuhnya mental juara dan teknik atlet dimulai. Kalau kita abaikan kondisi dojang, kita juga mengabaikan masa depan prestasi olahraga kita,” ujarnya.
Afif mengakui bahwa sejumlah fasilitas memang telah mengalami perbaikan, namun sebagian besar masih jauh dari standar ideal. Kondisi seperti atap bocor, lantai rusak, hingga kurangnya sarana pendukung menjadi hambatan dalam menciptakan suasana latihan yang aman dan nyaman.
Ia pun mendorong Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Samarinda untuk menjadikan pemeliharaan sarana latihan sebagai program berkelanjutan, bukan hanya proyek musiman menjelang kompetisi.
“Taekwondo sudah terbukti mampu menyumbang emas untuk daerah. Tapi kalau tempat latihannya bocor atau lantainya rusak, bagaimana kita bisa melahirkan atlet baru yang tangguh? Ini soal keberlanjutan,” tegasnya.
Selain persoalan fasilitas fisik, Afif juga menilai bahwa pembinaan olahraga yang baik harus ditopang oleh manajemen organisasi yang tertata. Ia menilai kepengurusan yang solid menjadi bagian penting dari infrastruktur non-fisik dalam mendukung pembinaan atlet.
“Kepengurusan yang tertib itu bagian dari infrastruktur non-fisik. Ketika organisasi sehat, pembinaan atlet bisa berjalan lebih terarah,” ungkap Afif, yang kini juga tengah mempersiapkan diri mengikuti proses pemilihan Ketua Pengprov TI Kaltim.
Lebih jauh, Afif mengajak seluruh pihak untuk menempatkan pembangunan olahraga sebagai investasi jangka panjang, bukan sekadar kegiatan seremonial. Ia menegaskan, perhatian terhadap fasilitas latihan harus menjadi prioritas utama bagi pemerintah daerah.
“Kalau kita ingin prestasi yang terus tumbuh, maka awalnya harus dari fondasi yang kuat. Itu berarti fasilitas latihan yang memadai dan dukungan pemerintah yang nyata,” tutupnya.
(Put/nt/Dr-adv)






