Kaltim Gaspol Menuju POPNAS 2025, Dispora Dorong Perpani Adopsi Latihan Panahan Berbasis Data dan Digital
Upnews.id, Samarinda – Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kalimantan Timur (Kaltim) mempercepat persiapan kontingennya menuju Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) 2025 pada November mendatang. Dalam upaya memaksimalkan prestasi, Dispora secara khusus mendorong modernisasi sistem latihan pada Cabang Olahraga (Cabor) Panahan, meminta Persatuan Panahan Indonesia (Perpani) Kaltim meninggalkan metode konvensional dan beralih ke pendekatan berbasis teknologi digital.
Kepala Bidang (Kabid) Peningkatan Prestasi Olahraga (PPO) Dispora Kaltim, Rasman Rading, menekankan bahwa mengintegrasikan teknologi ilmiah adalah kunci untuk meningkatkan kualitas dan presisi atlet Kaltim di kancah nasional.
“Pada era sekarang ini, latihan tidak lagi bisa mengandalkan perkiraan semata. Jadi sudah saatnya penggunaan alat modern, yang mampu mengukur variabel. Seperti kecepatan angin dan tekanan lingkungan secara akurat. Hal ini akan sangat membantu atlet dalam menyiapkan teknik, dengan lebih ilmiah,” jelas Rasman Rading, Kamis (3/8/2025).
Rasman Rading yakin bahwa metode latihan modern yang didukung peralatan berbasis teknologi akan meningkatkan akurasi tembakan atlet secara signifikan. Dengan data yang tepat, atlet dapat menyesuaikan teknik mereka karena hambatan angin dan kendala lapangan lainnya sudah terukur secara sistematis.
“Sekarang eranya data dan presisi. Kalau dulu hanya menebak-nebak, sekarang kita bisa ukur semua kondisi yang memengaruhi hasil tembakan. Sehingga anak panah tidak meleset di sasaran,” kata Rasman Rading.
Upaya ini ditegaskan Dispora bukan hanya untuk meningkatkan peluang medali di POPNAS 2025, tetapi merupakan strategi jangka panjang untuk memajukan olahraga panahan di Kaltim. Pendekatan berbasis teknologi diharapkan dapat meningkatkan konsistensi performa, mempermudah evaluasi, dan membangun mental kompetitif atlet.
“Kita ingin atlet panahan Kaltim bukan hanya kuat fisik saja. Tetapi juga unggul secara teknis, dengan pola latihan yang modern dan terukur,” tegas Rasman, mewakili Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK).
Rasman menguraikan bahwa modernisasi latihan melibatkan penggunaan sensor digital dan perangkat simulasi. Sensor digital seperti anemometer (alat pengukur kecepatan angin) dan sistem pelacakan performa memungkinkan pelatih dan atlet membaca situasi lapangan secara real-time.
“Dengan anemometer digital dan sistem pelacakan performa, pelatih bisa memberikan masukan berbasis data. Atlet pun bisa langsung menyesuaikan gaya bidiknya dengan kondisi sebenarnya,” terang Rasman.
Selain itu, perangkat simulasi komputer dapat digunakan untuk memodelkan kondisi cuaca yang berbeda. Semua sistem analisis performa ini membantu pelatih merumuskan strategi latihan yang lebih terarah dan tepat sasaran.(Put/Nt/Dr-Adv)






