Kutim Berkilau di Lapangan Woodball, Dua Emas dari Kontingen Mini POPDA XVII

Upnews.id, PENAJAM PASER UTARA – Langkah ringan para atlet woodball Kutai Timur (Kutim) mungkin tak banyak menarik perhatian di awal, tetapi begitu pertandingan POPDA XVII Kaltim 2025 memasuki fase penentuan, nama-nama dari kontingen kecil ini mulai mencuri sorotan. Bertanding di Lapangan Kompi C Simpang Petung, Kutim pulang dengan prestasi membanggakan: dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu dari cabang eksibisi woodball.
Meski bukan cabor utama, woodball justru menjadi arena tempat para talenta muda Kutim menunjukkan kualitasnya. Dari tujuh daerah yang berpartisipasi, Kutim berhasil duduk manis di posisi ketiga juara umum, hanya kalah dari Kutai Kartanegara dan tuan rumah Penajam Paser Utara yang tampil dominan.
Keberhasilan ini terasa semakin spesial mengingat Kutim hanya membawa enam atlet. Jumlah yang jauh lebih sedikit dibanding kontingen lain, sehingga berdampak pada keterbatasan nomor pertandingan yang bisa diikuti. Setiap atlet pun hanya boleh turun di dua nomor yang sama (stroke dan fairway), sementara daerah lain bisa menurunkan hingga empat atlet untuk kategori single dan dua pasang pada nomor double.
“Dengan kondisi itu, kita hanya bisa ikut tujuh dari empat belas nomor tanding. Secara hitungan, ini memang membuat posisi kita kurang menguntungkan,” jelas Arya, official teknik woodball Kutim.
Namun minimnya personel bukan penghalang. Arya menyebut POPDA kali ini justru menjadi ajang pembuktian bahwa Kutim punya fondasi yang kuat dalam pembinaan woodball. Atlet-atlet muda tampil percaya diri, mengambil setiap momen sebagai pengalaman berharga untuk level kompetisi yang lebih tinggi.
Eksibisi woodball digelar 18–21 November 2025. Pada hari-hari terakhir pertandingan, semangat kontingen Kutim semakin terasa. Mailin tampil luar biasa dengan menyabet emas di nomor single fairway, sementara pasangan Nisa–Noni membawa pulang emas dari nomor double stroke.
Perak dipersembahkan Riski Damar, dan medali perunggu kembali diraih Mailin yang berpasangan dengan Neilzhen di nomor double mix fairway.
Ketua Woodball Kutim, Rahman, menyampaikan apresiasi sekaligus pesan tegas bahwa prestasi ini harus menjadi pemacu, bukan titik puas.
“Kita masih punya banyak PR. Kemenangan ini tidak boleh berhenti sebagai euforia. Tanpa latihan lebih serius, prestasi hari ini tidak akan bertahan lama,” ujarnya dalam pesan singkat.
Bagi Kutim, medali-medali ini bukan sekadar pencapaian sesaat. Mereka adalah tanda bahwa bibit atlet woodball Kutim tumbuh dengan baik meski dalam tim yang kecil, semangat dan kualitasnya tak perlu diragukan.
Ke depan, jika pembinaan berlanjut secara konsisten, bukan mustahil nama-nama yang mengukir prestasi hari ini akan terdengar di ajang nasional bahkan internasional. Untuk saat ini, sorotan itu sudah cukup: kontingen kecil, prestasi besar, dan asa yang terus menyala.(Ir/Nt/Dr-Adv)





