DPRD KaltimEkonomiKaltim

Hindari Konflik Ekonomi di Desa, Firnadi Serukan Kolaborasi Koperasi Merah Putih dan BUMDes

Upnews.id, Samarinda – Dengan semakin gencar program koperasi desa yang didorong pemerintah pusat, Ketua Fraksi PKS DPRD Kalimantan Timur, Firnadi Ikhsan, menyerukan pentingnya kolaborasi erat antara Koperasi Merah Putih (Kopdeskel) dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Menurutnya, tanpa sinergi yang kuat, Firnadi mengingatkan bahwa potensi konflik antar lembaga ekonomi di tingkat desa justru akan meningkat.

Baca Juga : Usaha Pakan Ikan dan Batu Padas Jadi Andalan Bumdes Loa Raya

Firnadi menilai program Kopdeskel adalah peluang strategis yang dapat menggerakkan roda ekonomi desa secara lebih mandiri.

Dengan dukungan dana dan kebijakan dari pemerintah pusat, inisiatif ini membuka ruang lebar bagi masyarakat desa untuk terlibat dalam kegiatan ekonomi berbasis komunitas.

“Ini adalah peluang besar bagi masyarakat desa untuk terlibat dalam ekonomi produktif. Pemerintah pusat sudah memberi ruang dan dukungan dana, tinggal bagaimana kita menyikapinya dengan sinergi yang tepat,” jelasnya.

Namun, Firnadi juga menyoroti tantangan krusial yang sering terlewat: kualitas sumber daya manusia (SDM). Menurutnya, keberhasilan koperasi sangat bergantung pada kesiapan SDM lokal, terutama generasi muda, dalam mengelola usaha secara profesional dan berkelanjutan.

Baca Juga : Pemkab PPU Berkomitmen Mempercepat Pendirian Koperasi Merah Putih

“SDM adalah tantangan klasik, tapi sekarang peluangnya ada. Tinggal dimanfaatkan dan dipadukan dengan dukungan pusat yang sudah ada,” tambahnya.

Ia mengingatkan bahwa jika tidak diatur dengan bijak, koperasi berpotensi menjadi pesaing langsung BUMDes, terutama jika keduanya beroperasi di sektor usaha yang sama.

Baca Juga : Sri Wartini Dorong Pemuda Desa Jadi Motor Perekonomian Melalui UMKM dan BUMDes di Kalimantan Timur

Firnadi menekankan perlunya pembagian peran yang jelas agar koperasi dan BUMDes dapat saling menguatkan, bukan saling menjatuhkan.

“Jangan sampai koperasi menjadi saingan usaha desa yang sudah ada. Harus saling melengkapi, bukan berkompetisi,” tegas Firnadi. (*/An/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button