Pemkab Kutim Bahas Pengelolaan Sampah bernilai Ekonomis

Upnews.id, Sangatta — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Kutim) terus berupaya mengelola sampah secara menyeluruh dan berkelanjutan. Tak hanya fokus pada pembuangan. Tetapi pada pemanfaatan sampah supaya menjadi produk bernilai ekonomi.
Dalam rencana ini, Pemkab Kutim menggandeng dua perusahaan swasta, yakni PT Guataka dan PT Mutigo, untuk mengembangkan konsep pengolahan sampah modern yang berdampak positif bagi lingkungan sekaligus membuka peluang ekonomi baru. Bupati Kutim, Ardiansyah Sulaiman, menjelaskan bahwa pengelolaan sampah idealnya mencakup tiga aspek utama: pengumpulan, pengolahan, dan pengelolaan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).
Ia menegaskan bahwa isu sampah bukan sekadar persoalan lokal, melainkan persoalan nasional yang harus ditangani secara serius. Oleh karena itu, Pemkab Kutim berencana menjadikan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) sebagai program unggulan ke depan.
“Yang ditawarkan ini adalah pemanfaatan sampah menjadi produk yang bisa menghasilkan pendapatan. Jadi ada tiga tahapan: sampah, pengolahan, dan TPA. Ini masih dalam pola pikir kita dan belum dalam bentuk produk,” ujar Ardiansyah, Jumat (16/5/2025).
Di kesempatan yang sama, Direktur PT Guataka, Tjokro Husni, menyatakan dukungannya terhadap program pengelolaan sampah yang diinisiasi Bupati Kutim. Pihaknya akan segera mengakses data lapangan sebagai dasar implementasi program.
“Ini sangat mendukung program Bapak Bupati. Kami akan mengakses data lapangan, dan bila sudah terkumpul, kami akan segera kembali untuk tindak lanjut,” ujar Tjokro.
Ia mengungkapkan bahwa teknologi pengolahan sampah sudah dijalankan di pabrik mereka yang berada di Pulau Jawa. Setiap hari, pabrik tersebut memproses sekitar 10 ton limbah menjadi berbagai produk yang bernilai ekonomi dan ramah lingkungan.
“Sampah organik diproses menjadi kompos, pakan maggot, dan pelet plastik. Sementara plastik kami olah menjadi produk akhir seperti paving block,” jelasnya.(Put/Nt/Dr-Adv)