Festival Pangan Lokal B2SA di Kutim, Fokus Pengembangan Pangan untuk Kurangi Stunting

Upnews.id, Sangatta – Festival Pangan Lokal dan Lomba Cipta Menu Beragam, Bergizi, Seimbang, dan Aman (B2SA) kembali digelar di Kutai Timur, bertempat di Gedung Serba Guna (GSG) kawasan pusat perkantoran. Bukit Pelangi, Sangatta Utara, Rabu (16/10/2024). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan kreativitas masyarakat dalam menciptakan menu sehat serta mendukung pengurangan stunting.
Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Kutim (PEMKESRA), Poniso Suryo Renggono, dalam sambutannya dihadapan unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA) dan perwakilan Organisasi Pimpinan Daerah serta seluruh peserta dari berbagai kecamatan yang hadir mengatakane Ketahanan pangan merupakan isu utama, terutama di Kutim, di mana akses pangan bergizi harus dipastikan untuk mengatasi masalah stunting.
“Kita harus terus mendorong pemanfaatan pangan lokal yang sehat dan bergizi di masyarakat sehari-hari,” ujarnya.
Poniso juga berharap inovasi makanan non-beras terus dikembangkan dan tidak hanya terbatas pada acara ini.
“Hasil kreativitas peserta tidak berhenti hanya pada lomba, tetapi bisa diimplementasikan lebih luas sebagai alternatif makanan keluarga” Pesannya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Kutim, Ery Mulyadi, menyebutkan bahwa festival ini diikuti oleh 23 peserta, dengan kategori seperti kudapan berbahan dasar non-beras dan olahan pangan lokal.
“Tujuan kami adalah untuk memasyarakatkan pangan lokal, sekaligus mengedukasi tentang pentingnya gizi yang beragam untuk mencegah stunting,” jelas Ery.
Dalam festival ini, peserta ditantang untuk menciptakan menu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya untuk festival.
“Kami berharap hasil kreasi ini bisa menjadi kebiasaan baru di rumah-rumah, sebagai salah satu cara meningkatkan kualitas kesehatan,” tambahnya.
Lebih lanjut Ery mengatakan, Festival ini juga menghadirkan kegiatan B2SA Goes to School yang melibatkan siswa SD dalam lomba edukasi pangan. Selain itu, gerakan minum jus dan dongeng edukasi juga dihadirkan untuk mendorong anak-anak mengkonsumsi makanan sehat.
Para pemenang lomba mendapatkan hadiah sebesar Rp5 juta untuk juara pertama, Rp3 juta untuk juara kedua, dan Rp2 juta untuk juara ketiga.
“Harapan kami, festival ini dapat mendorong kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam meningkatkan konsumsi pangan lokal yang sehat,” harapnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)