Festival Magic Land 2025, Bupati Ardiansyah Ajak Warga Kutim Bangun Ekonomi di Luar Tambang

Upnews.id, SANGATTA – Penutupan Festival Magic Land Kutai Timur (Kutim) 2025 di Polder Ilham Maulana pada Minggu (16/11/2025) malam dimanfaatkan Bupati Kutai Timur Ardiansyah Sulaiman untuk menyampaikan pesan penting terkait arah pembangunan daerah. Di hadapan ribuan pengunjung, ia menegaskan perlunya menggerakkan sektor ekonomi non-tambang agar Kutim tidak terus bergantung pada komoditas sumber daya alam.
Ardiansyah menyoroti bahwa meski ekonomi Kutim tumbuh tinggi dan PDRB daerah termasuk yang terbesar di Kalimantan Timur, komposisinya masih belum ideal.
“PDRB Kutim itu masih dikuasai 80 persen oleh pertambangan. Artinya pertumbuhan ekonomi kita tetap sangat ditopang oleh tambang,” jelasnya.
Menurutnya, Kutim memiliki potensi kekayaan alam dan budaya yang jauh lebih luas dari batu bara, minyak, maupun bijih besi. Sektor kelautan, pantai, perkebunan, produk kerajinan, hingga kesenian daerah memiliki ruang besar untuk dikembangkan menjadi penopang ekonomi baru.
Bupati menjelaskan bahwa Festival Magic Land tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga simbol ajakan kepada masyarakat untuk melihat keajaiban Kutim dari berbagai sisi—alam, budaya, kreativitas, dan kerja-kerja masyarakat yang produktif.
Karena itu, ia menekankan pentingnya memperkuat sektor padat karya, bukan semata menunggu investasi padat modal.
“Tidak berlebihan jika saya terus mendorong UMKM, home industry, kelompok tani, termasuk kelompok sadar wisata, untuk hadir dan mengambil manfaat sebesar-besarnya dari kekayaan Kutim,” ujarnya.
Selain perekonomian, Ardiansyah juga meminta Disdikbud Kutim terus menggali sejarah lokal sebagai pijakan membangun identitas daerah. Ia menyinggung keberadaan jejak kerajaan kuno, situs arkeologi, serta artefak peninggalan masa lampau yang membuktikan adanya peradaban tua di Kutim.
Ia berharap kekayaan sejarah ini tidak hanya menjadi dokumentasi, tetapi dapat diolah menjadi bagian dari destinasi dan ekonomi kreatif.
Dengan memaksimalkan potensi alam, budaya, dan kreativitas masyarakat, Bupati optimistis Kutim dapat tumbuh lebih seimbang—tidak bergantung pada sektor tambang, tetapi kuat melalui ekonomi yang memberdayakan masyarakat secara langsung.(Ir/Nt/Dr-Adv)






