Upnews

DPRD Kutim Soroti Proyek SPAM di Lokasi Rawan Banjir

Upnews.id, Sangatta – Proyek pembangunan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) di Kecamatan Telen, Kabupaten Kutai Timur, menjadi sorotan Komisi C DPRD Kutim. Lokasi proyek yang berada di kawasan rawan banjir dinilai tidak tepat dan dikhawatirkan hanya akan menghabiskan anggaran tanpa manfaat nyata bagi masyarakat.

Ketua Komisi C DPRD Kutim, H. Ardriansyah, menegaskan bahwa pihaknya akan segera meninjau langsung ke lapangan untuk mengevaluasi kondisi proyek tersebut. Ia menilai dari aspek teknis, pemilihan lokasi pembangunan sudah keliru.

“Minggu ini kami akan turun ke lapangan untuk meninjau kembali, karena dari sisi teknis pembangunannya sudah salah. Lokasinya memang langganan banjir setiap tahun. Kami minta proyek ini dievaluasi terlebih dahulu sebelum dilanjutkan, daripada proyek ini mubazir,” tegas Ardriansyah usai menghadiri rapat dengar pendapat, Rabu (21/5/2025).

Ia mengingatkan bahwa proyek tersebut berpotensi gagal berfungsi saat banjir melanda, sebagaimana yang pernah terjadi sebelumnya di wilayah lain.

“Di Sangatta, saat banjir kemarin sempat terjadi gangguan suplai air karena mesin pompa tidak bisa beroperasi. Hal serupa bisa terulang jika proyek tetap dilanjutkan tanpa perbaikan,” tambahnya.

Sementara itu, perwakilan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kutai Timur, Leli, menjelaskan bahwa proyek SPAM di Telen masih dalam tahap pengerjaan dan memang belum rampung. Ia mengakui bahwa sistem drainase belum tersedia, yang membuat air banjir terjebak di area proyek.

“Proses pengerjaannya belum selesai. Ini yang sedang kami kaji. Mudah-mudahan nanti ada jalan keluar terbaik. Sebenarnya sudah ada dalam perencanaan, tapi akan kami evaluasi kembali,” ungkap Leli.

Ia juga menyampaikan bahwa proyek SPAM Telen ditargetkan rampung dengan anggaran tahun 2024 sebesar Rp13 miliar. Namun, dana tersebut belum mencakup seluruh infrastruktur yang dibutuhkan. Proyek SPAM ini diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang bagi penyediaan air bersih di wilayah Telen.

“Anggaran di tahun 2024 memang belum mencukupi untuk menyelesaikan semuanya karena dibagi juga dengan proyek SPAM di kecamatan lain, termasuk pembangunan IPA. Kami masih hitung dan evaluasi kembali, terutama setelah adanya kejadian banjir ini,” jelasnya. Namun tanpa perencanaan lokasi yang matang dan infrastruktur pendukung yang memadai, dikhawatirkan proyek ini hanya akan menjadi beban anggaran daerah,” Pungkasnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button