Upnews.id, Sangatta – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Novel Tyty Paembonan, menyoroti potensi besar warga Kutai Timur dalam bidang kuliner.
Namun, permasalahan modal dan infrastruktur masih menjadi kendala utama bagi para pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di daerah tersebut.
Menurut Novel, pemerintah perlu memberikan dukungan nyata untuk membantu masyarakat setempat mengembangkan usaha kuliner, terutama katering dan makanan bergizi. Salah satu solusi yang ia usulkan adalah pemberian fasilitas kredit atau bantuan keuangan sesuai regulasi yang berlaku.
“Ayo bantu dong. Dengan dukungan yang tepat, mereka bisa mendapatkan penghasilan atau keuntungan dari usaha katering tersebut, dan suatu saat bisa berdiri sendiri,” ujar Novel.
Ia optimistis, jika usaha kuliner ini dikembangkan dengan baik, masyarakat Kutai Timur dapat menjadi pengusaha UMKM yang mampu bersaing dengan daerah lain seperti Bali atau Surabaya. Dukungan pemerintah dinilai penting untuk mendorong kemajuan ini.
Namun, selain kendala modal, buruknya akses jalan di beberapa desa di Kutai Timur juga menjadi hambatan dalam distribusi makanan bergizi ke sekolah-sekolah.
Novel menegaskan pentingnya pelibatan warga lokal dalam penyediaan makanan bergizi, namun pelaku UMKM di desa-desa juga memerlukan pelatihan agar mampu menghasilkan produk berkualitas.
“Kalau distribusi makanan bergizi harus dari tempat jauh, pasti akan sulit. Sebaiknya warga lokal yang dilibatkan. Tapi masalahnya, kalau banyak UMKM di sana tidak pandai memasak makanan bergizi, perlu ada pelatihan,”jelasnya.
Ia menambahkan bahwa pelatihan memasak yang melibatkan ahli gizi sangat penting untuk memastikan kualitas makanan yang dihasilkan. Dengan langkah-langkah ini, Novel berharap potensi kuliner Kutai Timur dapat terus berkembang, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, sekaligus mendorong daya saing UMKM di tingkat nasional.
Melalui dukungan modal, pelatihan, dan perbaikan infrastruktur, DPRD Kutai Timur optimistis bahwa sektor kuliner lokal dapat menjadi salah satu penggerak ekonomi daerah. Pengembangan ini diharapkan tak hanya meningkatkan pendapatan masyarakat, tetapi juga mendukung program pemerintah dalam peningkatan gizi anak-anak di daerah terpencil.(Ir/Yl/Dr/Adv)
