Samarinda

Dispora Kaltim Wujudkan SKODI Sejalan Visi Presiden Prabowo, Komitmen Pembinaan Inklusif Jangka Panjang

Upnews.id, SAMARINDA – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) menunjukkan komitmen serius untuk memajukan prestasi atlet penyandang disabilitas dengan mengedepankan prinsip kesetaraan (inklusif). Langkah terbaru adalah rencana mendirikan Sekolah Khusus Olahragawan Disabilitas Indonesia (SKODI), sebuah program yang diilhami oleh Sekolah Khusus Olahragawan Indonesia (SKOI) yang sudah berdiri sejak 2011.

Inisiatif besar Dispora ini sejalan dengan visi Pemerintah Presiden RI, Prabowo Subianto, yang menekankan pentingnya perhatian yang sama kepada semua lapisan masyarakat tanpa memandang kondisi fisik. Kaltim, dengan lebih dari 300 anggota atlet disabilitas di bawah NPCI, telah membuktikan potensi tersebut dengan meraih peringkat 13 dari 35 Provinsi se-Indonesia pada Pekan Paralimpiade Nasional (Peparnas)-XVII 2024 di Solo.

Kepala Bidang (Kabid) Pembudayaan Olahraga Dispora Kaltim, AA Bagus Surya Saputra Sugiarta, menjelaskan bahwa SKODI bertujuan utama mencetak atlet berprestasi tinggi.

“Tujuan utama SKODI ini untuk mencetak atlet disabilitas berprestasi di tingkat nasional maupun internasional. Juga terinspirasi dari SKODI Solo, yang menjadi barometer sekolah inklusi di Indonesia,” jelas Bagus Sugiarta di kantornya.

Bagus Sugiarta menambahkan bahwa pendirian SKODI merupakan langkah strategis nyata Pemprov dalam meningkatkan prestasi atlet difabel melalui wadah pembinaan sistematis.

“Kita berupaya menciptakan aturan dan regulasi yang diperlukan. Agar sekolah berbasis olahraga ini dapat menjadi tempat pembentukan bibit-bibit atlet yang berprestasi,” tutur Bagus Sugiarta mewakili Kepala Dispora Kaltim, HM Agus Hari Kesuma (AHK).

Ia menegaskan kembali bahwa inisiatif ini sangat penting karena merefleksikan prinsip kesetaraan yang diusung oleh pemerintah pusat.

“Semua orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama. Terutama untuk pembinaan, pelatihan dan pendampingan atlet disabilitas ini tidak ada pembedaan,” ujar Bagus Sugiarta di Kantor Dispora Kaltim.

Mengingat Kaltim telah memiliki SKOI sejak 2011, Bagus Sugiarta menyatakan ini adalah momen yang tepat untuk mengembangkan sekolah khusus difabel. “Kaltim sudah memiliki sekolah khusus untuk atlet olahraga, namanya SKOI Kaltim. Dan, sekarang saatnya Pemprov mengembangkan program sekolah khusus untuk penyandang difabel SKODI, seperti di Solo,” kata Bagus lagi.

Program SKODI ini selaras dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang memprioritaskan pembinaan atlet disabilitas. Dengan merujuk pada konsep yang berhasil di Solo, Dispora ingin memastikan tidak ada atlet berkebutuhan khusus yang terlewatkan.

“Kami ingin memastikan, bahwa tidak ada yang terlewatkan dalam proses pembinaan atlet berkebutuhan khusus ini di Kaltim,” terang Bagus.

Bagus Sugiarta berharap SKODI segera terealisasi karena akan memberikan pendidikan dan pelatihan yang terstruktur dan berkualitas. “Kami ingin memberikan pendidikan yang berkualitas dan sama bagi mereka. Jadi ini adalah langkah strategis besar untuk masa depan,” ucap Bagus lagi.

Untuk mewujudkannya, kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Sekolah Luar Biasa (SLB) dan komunitas difabel, sangatlah esensial. “Kerja sama yang baik akan mempercepat pencapaian tujuan kita. Jadi kita mengajak semua stakeholder terkait bergandengan tangan, berkontribusi dalam kondisi ini secara bersama,” ajak Bagus Sugiarta.(Put/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button