Upnews.id, Penajam – Sejak dua hari pasca-libur Idulfitri 1446 H, Disdukcapil mencatat terjadi lonjakan signifikan dalam perekaman e-KTP, terutama dari kalangan remaja yang telah berusia 17 tahun. Kepala Disdukcapil PPU, Waluyo menyebut meskipun sebelumnya telah dilakukan layanan jemput bola ke sekolah, sebagian besar siswa yang menempuh pendidikan di pondok pesantren di daerah terpencil belum sempat melakukan perekaman.
“Lonjakan ini terjadi karena banyak siswa yang saat ini baru sempat datang setelah kembali dari pondok atau libur panjang. Apalagi daerah tempat tinggal mereka cukup jauh, jadi tidak terjangkau saat layanan keliling di sekolah,” ujar Waluyo.
Baca Juga : DPRD PPU Apresiasi Disdukcapil Jemput Bola Rekam Data KTP Ke Sekolah
Dalam upaya memenuhi target nasional dan menghindari backlog, Disdukcapil PPU bahkan tetap membuka layanan pada hari libur nasional, seperti 28 Maret, dan pada tanggal 3–4 April 2025, sesuai instruksi dari pemerintah pusat.
Sementara itu, terkait dampak keberadaan Ibu Kota Negara (IKN) terhadap dinamika kependudukan di PPU, Waluyo menyampaikan sejak Desember 2024, jumlah penduduk di wilayah PPU tercatat mencapai sekitar 202.000 jiwa, dan mengalami kenaikan sekitar 5.000–6.000 jiwa per tahun.
“Kenaikan terbesar penduduk masih terjadi di wilayah Penajam. Sementara untuk kawasan Sepaku, meskipun menjadi bagian dari IKN, penambahan penduduk belum signifikan karena mayoritas pendatang adalah pekerja non-permanen,” katanya.
Waluyo menambahkan para pekerja IKN yang tinggal sementara di wilayah Desa Bumi Harapan, Kecamatan Sepaku, tetap masuk dalam pendataan sebagai penduduk non-permanen. (adv/dr/yu)
