Disbun Gelar Sinkronisasi Data Statistik Perkebunan di Kaltim

Upnews.id, Samarinda – Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim) melalui Dinas Perkebunan (Disbun) Kaltim mengambil langkah strategis untuk memperkuat sektor perkebunan di era digital. Dengan menggelar pertemuan Sinkronisasi Data Statistik Kabupaten/Kota, pada Senin (02/06/2025), di Ruang Rapat Hevea, Kantor Disbun Kaltim.
Pertemuan ini menjadi inisiatif konkret untuk menyatukan dan meningkatkan akurasi data perkebunan, menjadikannya lebih mutakhir dan berdaya guna dalam mendukung pembangunan sektor unggulan daerah, guna mewujudkan perkebunan yang unggul dan berkelanjutan di Kaltim.
Baca Juga : Pemkab Kutim Komitmen Wujudkan Tranformasi Perkebunan
Kepala Dinas Perkebunan melalui Kepala Bidang Pengolahan dan Pemasaran Disbun Kaltim, Taufiq Kurrahman, membuka langsung kegiatan tersebut. Turut dihadiri oleh sejumlah pejabat struktural Disbun Kaltim, serta narasumber ahli dari Ditjenbun, Susilo Novianto Damarjadi, Devi Putri Dewanti, dan Eko Pudjianto.
Selain itu ada pula Bronson Manik dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kalimantan Timur, yang memberikan perspektif komprehensif terkait data statistik, baik secara daring maupun luring.
Dalam sambutannya, Taufiq Kurrahman menekankan bahwa pembangunan subsektor perkebunan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang bertujuan mengedepankan kesejahteraan rakyat, penanggulangan kemiskinan, dan penyediaan bahan baku industri yang ramah lingkungan.
Namun, untuk mencapai tujuan mulia tersebut, ketersediaan data yang berkualitas tinggi adalah prasyarat mutlak.
“Informasi yang akurat menjadi dasar utama untuk menyusun strategi pembangunan yang terukur dan menjadi fondasi utama perumusan strategi pembangunan perkebunan yang berkelanjutan,” ujar Taufiq di kutip dari laman resmi Disbun Kaltim.
Baca Juga : Disbun Kaltim Siapkan 50.000 Benih Unggul Bermutu untuk Perkebunan Rakyat
Ia menambahkan, sistem pelaporan data harus seragam dari tingkat kecamatan hingga nasional, dengan menggunakan parameter standar seperti populasi tanaman, rendemen, dan tenaga kerja. Keseragaman ini penting untuk memastikan konsistensi dan komparabilitas data di seluruh wilayah.
Disbun Kaltim berharap, dengan data yang dihasilkan dari proses sinkronisasi ini, pengambilan keputusan terkait sektor perkebunan dapat lebih efektif, efisien, dan tepat sasaran.
Hal ini juga diharapkan dapat menekan potensi kesalahan dalam perencanaan pembangunan perkebunan di Kalimantan Timur, demi tercapainya target-target pembangunan yang ambisius. (An/Dr-Adv Diskominfo Kaltim)