Warga Desa Mandu Dalam Gelar Lemangan, Wujud Syukuran Pasca Panen
Upnews.id, Mandu Dalam, Sangkulirang – Meskipun dibawah guyuran rintik hujan, namun tidak sedikitpun menyurutkan semangat warga Desa Mandu Dalam, Kecamatan Sangkulirang, dalam melakukan gotong royong untuk melaksanakan agenda rutin tahunan pasca panen yaitu lemangan atau syukuran pasca panen.
Lemangan atau melemang adalah sebuah proses memasak beras ketan yang sudah diberi santan dimasukkan kedalam bambu kemudian dibakar kurang lebih 7 (Tujuh) jam sampai matang. Kegiatan ini merupakan tradisi turun temurun yang sudah dilakukan sejak lama oleh masyarakat Mandu Dalam setelah panen.
Baca juga : Pertahankan Tradisi, Pemdes Mandu Dalam Gelar Latihan dan Lomba Sumpit
“Kegiatan melemang ini sudah menjadi tradisi kami disini, setelah melakukan panen biasanya kami berkumpul untuk melakukan syukuran sebagai bentuk tanda terima kasih kepada sang pencipta, karena telah diberikan hasil panen yang baik dan melimpah,” ucap M. Timber, salah satu tokoh adat Desa Mandu Dalam.
Untuk tahun ini, lemangan yang dilaksanakan menghabiskan 500 kilogram beras ketan dan 450 butir kelapa untuk santan.
“Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan di Desa Mandu Dalam, selain ini sebagai ungkapan rasa syukur telah berhasil melakukan panen, ini juga merupakan tradisi adat budaya yang harus kita jaga dan lestarikan,” ujar Kepala Desa Mandu Dalam, Rahmat pada (2/8/2025) lalu.
Kades Mandu Dalam juga menyebut, kegiatan ini pula sebagai sarana promosi dari Pemerintah Desa (Pemdes) Mandu Dalam untuk memperkenalkan desa ke dunia luar.
“Kami dari Pemerintah Desa Mandu Dalam akan mendukung sepenuhnya kegiatan ini,” tutupnya. (Nz/Dr)


