13 Desa Siap Teraliri Listrik, Jalan Manubar–Sandaran Mulai Dibuka Pemkab Kutim

Upnews.id, SANGKULIRANG – Kabar baik datang untuk warga wilayah pesisir dan pedalaman Kutai Timur (Kutim). Wakil Bupati Kutim, Mahyunadi, memastikan percepatan pembangunan infrastruktur dasar—mulai dari listrik hingga akses jalan—sudah masuk agenda prioritas Pemkab. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Turnamen Bola Voli Open Cup I di Lapangan Voli Desa Saka, Sabtu (8/11/2025) sore.
Di hadapan warga, Mahyunadi menegaskan bahwa kebutuhan paling mendasar seperti listrik dan air bersih akan mulai terpenuhi secara bertahap.
“Alhamdulillah Kutim tahun ini dapat 13 desa yang akan dipasang listrik, termasuk Saka, Mandu Pantai Sejahtera, Mandu Dalam, semuanya insyaallah,” ujar Mahyunadi.
Desa Saka dan lima desa lainnya di Kecamatan Sangkulirang—Mandu Dalam, Mandu Pantai Sejahtera, Pelawan, Peridan, serta Tepian Terap—masuk dalam daftar elektrifikasi Program LISDES 2025. Desa-desa lain di Batu Ampar, Bengalon, dan Muara Bengkal juga akan segera menyusul.
Selain listrik, Mahyunadi memastikan Pemkab juga bergerak untuk memenuhi kebutuhan air bersih.
“Tahun depan kita anggarkan lagi untuk Kutim pemasangan jaringan air besih kepada masyarakat, mudah-mudahan semuanya bisa tercapai,” tambahnya.
Tak hanya soal layanan dasar, Pemkab Kutim juga menargetkan pembukaan akses baru di kawasan timur Kutim. Mahyunadi menyebutkan rencana pembangunan jalan tembus Manubar–Sandaran sepanjang 13 kilometer.
“Tahun depan kita akan membuat jalan tembus dari Kecamatan Sandaran, dari Manubar sampai ke Sandaran sebanyak 13 kilometer. Badan jalan itu adalah dari pihak perusahaan yang membuka,” jelasnya.
Langkah ini diharapkan membuka keterisolasian wilayah pesisir yang selama ini bergantung pada jalur laut, sekaligus memperkuat konektivitas ekonomi.
Untuk memastikan seluruh program berjalan transparan dan tepat sasaran, Mahyunadi juga menyinggung pentingnya integritas, terutama dalam pemanfaatan bantuan CSR.
“Kalau perusahaan bantu, bantuan itu untuk masyarakat. Jangan untuk Pak Kades saja, jangan untuk pejabatnya saja,” tegasnya.
Mahyunadi turut menekankan bahwa menjaga kepercayaan publik adalah kunci. Ia bahkan mengungkapkan sikap kehati-hatiannya dalam menjaga jarak dengan perusahaan, termasuk menolak fasilitas menginap.
“Supaya masyarakat percaya, kalau masyarakat percaya itu modal utama kita bisa membangun dengan baik,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Desa Saka, Achyanur, menyambut hangat komitmen Pemkab. Ia mengungkapkan bahwa Desa Saka juga tengah berencana membangun lahan mini soccer sebagai fasilitas olahraga bagi warga.(Ir/Nt/Dr-Adv)






