Kutai Timur

Kecamatan Sangatta Utara Catat Ribuan Usulan di Musrenbangcam

Upnews.id, Sangatta – Musyawarah Perencanaan Pembangunan Tingkat Kecamatan (Musrenbangcam) dimulai. Pertama dilaksanakan di Kecamatan Sangatta Utara yang mencatat 2.862 usulan. Musyawarah tahunan ini berlangsung di Gedung Balai Pertemuan Umum (BPU) Sangatta Utara, Selasa (21/02/2023).

Camat Sangatta Utara Hasdiah melaporkan musrenbang didasari Undang-undang No 25 tahun 2004 tentang sistem perencanaan pembangunan nasional yang rutin dilaksanakan setiap tahun dari tingkat Desa hingga tingkat nasional. Berdasarkan Pasal 98 ayat 1 Permendagri No 86 2017 tentang tata cara perencanaan, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah RPJPD dan RPJMD serta tata cara perubahan RPJPD dan RKPD.

“Bertujuan Musrembang kecamatan untuk penajaman, penyelarasan, klarifikasi. Disini disepakati usulan rencana kegiatan pembangunan skala prioritas tingkat Desa dalam Wilayah Kecamatan Sangatta Utara,” jelasnya.

Tahapan usulan, sambung Hasdiah Kecamatan Sangatta Utara melakukan musrenbangdes di masing-masing Desa. Setelahnya dilanjutkan musrenbangcam yang kini berlangsung dengan jumlah usulan 2.862. Terbagi dari usulan Sangatta Utara 1.300, ditambah Kelurahan Teluk Lingga 527. Ada dari Desa Singa Gembara 870 dan terakhir Desa Swarga Bara 165 usulan.

“Dari ribuan usulan. Skala prioritas berjumlah 80 usulan yang masing-masing diambil 20 usulan perdesa,” Terangnya.

Murenbangcam kali ini dibuka langsung oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman didampingi Wakil Bupati Kasmidi Bulang, Wakil Ketua II DPRD Kutim, Arfan. Kepala Bappeda Noviari Noor, sejumlah anggota DPRD Provinsi Kaltim, anggota DPRD Kutim. Perwakilan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (FORKOPIMDA), Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan peserta Musrenbangcam.

Bupati Ardiansyah Sulaiman mengatakan bahwa APBD tahun 2023 sudah on the track. Terkait dalam struktur APBD yang terbagi belanja operasi, belanja modal, dan belanja tidak terduga. Rinciannya belanja pembangunan tercatat 63,84 %. Kemudian, belanja operasi 59,11%, barang dan jasa 30,58 %. Total antara belanja modal dengan barang dan jasa menjadi 63,84%. Dari nilai prosentase ini pihak harus fokus pada amanah presiden yang menginginkan fokus pengembangan desa.

“Saya menggaris bawahi pertemuan Rakor nasional forkopimda Se- Indonesia di Sentul Jakarta. Arahan dari Presiden khususnya kepada semua Desa untuk membuat rencana pembangunan itu langsung menungki kepada khas desa yang mampu meningkatkan perekonomian pendapatan desa. Kita ambil contoh Desa Sangatta Selatan. Sederhana saja konsepnya Desa kelulut. Kelulut menjadi proyek dalam rangka meningkatkan ekonomi kerakyatan. Ada juga di Kecamatan Kaubun, Desa Kabungan Jaya yang disebut Desa pisang karena Desa inilah yang menyuplai Pisang ke beberapa Negara. Potensi itu yang ditingkatkan,” Pintanya.

Acara murenbangcam Sangatta Utara pun berjalan lancar. Ditutup dengan penandatangan berita acara usulan oleh masing-masing Kepala Desa dan Kelurahan. Selanjutnya, musrenbangcam bergerak ke Kecamatan Rantau Pulung dan Bengalon. Disambung di Kecamatan Sangatta Selatan bersama Teluk Pandan pada Rabu (22/2/2023). (Ir/NT).

Baca Juga

Back to top button