Ada Program Seragam Sekolah dan Buku Gratis di Kutim
Upnews.id, Sangatta– Bupati Kutai Timur (Kutim) Ardiansyah Sulaiman mengatakan bahwa dirinya masih mendengar dalam pemenuhan hak anaknya untuk sekolah, orang tua masih sulit mendapatkan seragam sekolah maupun buku belajar. Kenapa?
“Karena ternyata harus membayar. Pertanyaannya, apakah dilarang tidak, apakah diperbolehkan juga tidak, tapi harus kita hargai adalah memang aturan, yang membuat anak-anak di sekolah harus memiliki pakaian sekolah yang sampai empat pasang,” tutur Ardiansyah Sulaiman, saat menghadiri Puncak Peringatan Hari Anak Nasional (HAN) ke 40 tahun 2024, yang digelar di Gedung Serba Guna (GSG) Bukit Pelangi Sangatta, Kawasan Pusat Perkantoran Bukit Pelangi, Sangatta, Rabu (24/7/2024).
Berkenaan dengan itu, lanjut Bupati Ardiansyah mengatakan, Pemerintah Kutai Timur melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) telah membuat program gratis seragam sekolah maupun buku belajar. Namun, ia mengaku, program tersebut akan mulai bergulir pada APBD Perubahan 2024 ini. Sehingga kedepan, tidak ada lagi anak-anak (sekolah) yang membayar pakaian maupun buku sekolah, semua disiapkan oleh pemerintah.
“Hanya pada saat masuk sekolah ini memang belum, ya karena baru kemarin saya perintahkan Dinas Pendidikan untuk menyiapkan program itu. Jadi InsyaAllah di perubahan anggaran (APBD-P) ini, semua anak, misalnya SD kelas 1 sampai kelas 6, SMP kelas 7 sampai kelas 9 pakaian nya ada. Kalau untuk SD seragam merah putih, batik, pramuka dan ada olahraga. Insyaallah semuanya akan kita siapkan,” tutur Ardisnyah disambut tepuk tangan oleh semua anak-anak dan para orang tua serta guru dan undangan lainnya yang hadir.
Tidak hanya untuk peserta didik tingkat SD, tetapi juga bagi peserta didik SMP mulai dari kelas 7 hingga kelas 9. Namun, untuk SMA, ia mengaku belum bisa bertindak lebih jauh, karena kewenangannya ada di pemerintah provinsi.
“Tapi kalau para para kepala sekolahnya juga berkreasi, kompak menyampaikan kepada kepala daerah akan kita coba perjuangkan. Kenapa ini kita lakukan? ini adalah satu bentuk dari pada penghormatan kita kepada anak-anak dan tidak ada lagi nantinya yang merasa kesulitan untuk mendapatkan pendidikan, hanya karena tidak sanggup membeli pakaian sekolah,” tuturnya.(Ir/Nt/Dr-Adv)