Harga Beras Turun di Kutim, Pemerintah Minta Pedagang Tidak Langgar HET

Upnews.id, SANGATTA – Harga beras di Kabupaten Kutai Timur mulai mengalami penurunan setelah sebelumnya sempat melampaui Harga Eceran Tertinggi (HET). Kepala Dinas Perdagangan Kutim, Nora, mengungkapkan bahwa pihaknya bersama tim dari Badan Pangan Nasional (BPN), Polda, dan Polres telah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah agen dan pedagang beras.
“Awalnya semua harga masih di atas HET, yakni Rp15.400 per kilogram. Namun dari hasil sidak terakhir, rata-rata pedagang sudah menurunkan harga di bawah HET yang ditetapkan,” jelas Nora, Senin (10/11/2025).
Ia menyebutkan, turunnya harga beras tersebut merupakan perkembangan positif setelah sebelumnya para pedagang mendapat teguran karena menjual di atas batas yang diperbolehkan.
Meski demikian, Nora tidak menampik bahwa sebagian pedagang menurunkan harga bukan karena margin keuntungan, melainkan untuk menghabiskan stok lama.
“Ada yang bilang mereka menurunkan harga hanya untuk menghabiskan stok gudang. Kalau nanti stok sudah habis, mereka masih pikir-pikir untuk ambil barang baru karena harga HET ini dinilai cukup memberatkan,” ujarnya.
Nora menilai, HET nasional yang berlaku saat ini belum sepenuhnya menyesuaikan kondisi geografis dan distribusi di daerah. Dengan wilayah yang luas serta tantangan logistik yang tinggi, Kutai Timur dinilai membutuhkan penetapan HET khusus di tingkat kabupaten agar lebih sesuai dengan kondisi pasar lokal.
Ia berharap ke depan dapat ditetapkan HET kabupaten sehingga pedagang dapat berjualan dengan nyaman dan masyarakat tetap memperoleh harga yang wajar.
“Kita harapkan ada HET kabupaten sehingga semua pihak merasa aman, baik pedagang maupun konsumen,” tutupnya.(Put/Nt/Dr-Adv)






