DPRD Kaltim Minta Pemerintah Perbaiki Mutu SD Negeri yang Mulai Sepi Peminat

Upnews.id, SAMARINDA – Fenomena berkurangnya jumlah siswa di sejumlah Sekolah Dasar (SD) negeri di Kota Samarinda menjadi perhatian serius Anggota Komisi IV DPRD Kalimantan Timur, Darlis Pattalongi. Kondisi ini dinilai mencerminkan menurunnya kepercayaan masyarakat terhadap kualitas pendidikan di sekolah negeri.
“Fakta ini harus dilihat secara jernih. Di satu sisi, kita punya kapasitas sekolah yang memadai, tetapi di sisi lain, minat orang tua justru beralih ke sekolah swasta. Ini menunjukkan bahwa kepercayaan masyarakat terhadap sekolah negeri perlu ditingkatkan,” ujar Darlis, belum lama ini.
Data terbaru mencatat lebih dari 2.000 bangku SD negeri di Samarinda dalam kondisi kosong. Menurut Darlis, angka tersebut bukan sekadar statistik, melainkan gambaran nyata bahwa masyarakat kini menaruh harapan lebih pada sekolah-sekolah swasta yang dianggap lebih berkualitas.
“Nyatanya, banyak sekolah swasta di Samarinda yang menawarkan layanan pendidikan lebih unggul, baik dari segi fasilitas maupun metode pembelajaran. Ini menjadi tantangan besar bagi sekolah negeri untuk berbenah dan meningkatkan mutunya,” tegasnya.
Darlis menilai, keputusan orang tua untuk menyekolahkan anaknya di lembaga swasta merupakan bentuk kehati-hatian dalam memastikan fondasi pendidikan anak. Terlebih, pada jenjang SD, faktor kedekatan emosional dan lingkungan belajar menjadi pertimbangan utama.
“Berbeda dengan jenjang SMA di mana anak sudah lebih mandiri, untuk tingkat SD, orang tua akan memilih sekolah terdekat yang terbaik, meskipun harus mengeluarkan biaya lebih tinggi di sekolah swasta,” jelasnya.
Politikus yang dikenal vokal dalam isu pendidikan ini juga mengingatkan dampak jangka panjang dari menurunnya jumlah siswa di sekolah negeri. Jika tidak segera diatasi, pemerintah pusat berpotensi melakukan evaluasi menyeluruh, termasuk opsi rasionalisasi atau penutupan sekolah.
“Apabila rasio siswa terus menurun dan bangku kosong kian banyak, kebijakan rasionalisasi atau penutupan sekolah bisa saja dilakukan. Ini harus kita hindari bersama,” tandasnya.
Sebagai langkah antisipatif, Darlis mendorong Pemprov Kaltim dan pemerintah kabupaten/kota untuk segera memperkuat kualitas sekolah negeri melalui peningkatan kompetensi tenaga pendidik, modernisasi fasilitas belajar, serta penyesuaian kurikulum agar lebih relevan dengan perkembangan zaman.
“Ini harus menjadi perhatian bersama. Sekolah negeri tidak boleh hanya menjadi pilihan alternatif, melainkan harus menjadi primadona karena menawarkan mutu pendidikan yang kompetitif,” pungkasnya.
(Ir/nt/Dr-Adv)






