Samarinda

PAMA-Diskominfo gelar Pelatihan Digital Market untuk Disabilitas 

Upnews. id, Samarinda – PT Pama Persada Nusantara (PAMA) bersama Diskominfo Kaltim mengadakan “Pelatihan Digital Video Marketing Content Creator dan Sertifikasi BNSP 2022” se-Kaltim. Pesertanya dari rekan-rekan disabilitas. Kegiatan dibuka oleh Kepala Diskominfo Kaltim Faisal didampingi Operation Head PT PAMA Sulasman dan CSR Dept Head PAMA Maidi Irvan, Selasa (1/11/2022).

Acara dilaksanakan di Hotel Amaris Jalan Dokter Sutomo Samarinda. 35 peserta disabilitas hari mewakili daerah di Benua Etam. Pelatihan digelar selama 3 hari dan mendapatkan sertifikasi dari Badan Nasional Sertifikasi Nasional (BNSP) di akhir pelatihan, Kamis (3/11/2022).

“PAMA Kaltim akan terus komitmen memberikan yang terbaik. Terutama peningkatan berbagai program CSR bagi masyarakat. Bersinergi dengan pemerintah untuk meningkatkan SDM handal berdaya saing dan berahlak mulia serta berkepribadian yang luhur,” kata Sulasman.

Sulasman menambahkan, rekan disabilitas harus diberi perhatian, pendampingan serta edukasi. Seperti lewat pelatihan digital market disabilitas ini. Selain jadi bekal bagi peserta. Pelatihan dapat menjadi percontohan bagi PAMA wilayah lain maupun untuk perusahaan di Kaltim serta luar daerah.

“Jadi bagi kaum disabilitas juga mempunyai kesempatan sama untuk menghadapi tantangan kedepan untuk sukses bersama,” terangnya

Faisal memaparkan, saat ini semua sudah memasuki era digital 5,0. Semua aktivitas sudah menggunakan digital, komputerisasi serta internet.

“Disinilah kesempatan bagi kita semua, termasuk para disabilitas untuk mengambil peran aktif. Yakni masuk dalam sistem perkembangan jaman moderen lewat gadged-nya,” ajak Faisal.

Faisal menjelaskan, bahwa era digital 2022 ini jumlah penduduk Indonesia sekitar 277 juta, kemudian yang mengakses internet di HP sebanyak 370 juta atau sekitar 133%. Akses internel menggunakan jalur komputer PC dan laptop sebanyak 202 juta atau 70%.

“Kehidupan kita sudah tidak bisa terlepas dari HP. Jadi diharapkan pelatihan digital market ini bisa membuka wawasan kita semua untuk menghasilkan rupiah dari medsos. Kami dari Diskominfo kedepan akan terus lakukan literasi digital,” ujar Faisal.

Selanjutnya dari 277 juta penduduk ada 197 juta pengguna medsos. Ini naik 70% dari tahun lalu sebanyak 127 juta. Terlebih peningkatan itu, sebanyak 70 juta warga Indonesia orangnya kecanduan internet. Jadi dikatakannya ini pangsa pasar besar sebagai market share guna melakukan penjualan melalui medsos.

“Jadi semua orang Indonesia yang mempunyai HP bisa mendapatkan kesempatan sama mencari penghasilan lewat internet. Digital marketing dengan konten baru ini bisa jadi wadah untuk mendapatkan rupiah,” pungkas Faisal.(NF)

Baca Juga

Back to top button