Subandi Dukung Pembangunan PLTSA Samarinda, Dorong Partisipasi Masyarakat dalam Pengelolaan Sampah

Upnews.id, SAMARINDA – Anggota DPRD Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) dari daerah pemilihan (Dapil) Samarinda, Subandi, menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Kota (Pemkot) Samarinda membangun Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSA) di kawasan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sambutan.
Menurut politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini, proyek tersebut merupakan langkah strategis dalam menjawab persoalan klasik penumpukan sampah di ibu kota Kaltim.
“Sampah yang terus menumpuk tidak bisa lagi ditangani dengan pola lama. PLTSA adalah solusi strategis, karena tidak hanya mengurangi sampah secara signifikan, tetapi juga mengubahnya menjadi energi yang bermanfaat bagi Samarinda,” ungkapnya.
Namun demikian, Subandi menegaskan bahwa keberhasilan proyek ini tidak cukup hanya mengandalkan teknologi. Faktor kesadaran dan keterlibatan masyarakat menjadi kunci utama keberlanjutan program tersebut.
“Teknologi canggih sekalipun akan sia-sia kalau masyarakat tidak mendukung. Edukasi harus jalan, dan kita semua harus berperan. Mulai dari rumah, pisahkan sampah organik dan non-organik. Kebiasaan kecil ini bisa memberi dampak besar,” tuturnya.
Ia menjelaskan, kehadiran PLTSA bukan hanya sekadar solusi pengelolaan sampah, tetapi juga bagian dari upaya mendukung pembangunan berkelanjutan di Samarinda.
“Teknologi konversi sampah menjadi listrik dinilai mampu memberikan nilai tambah, baik dari sisi lingkungan maupun ekonomi. Bayangkan kalau sampah yang biasanya jadi beban, kini bisa diolah menjadi listrik. Ini jelas efisien dan ramah lingkungan,” terangnya.
Diketahui, proyek PLTSA di Samarinda ini ditargetkan mulai beroperasi pada akhir tahun 2025, sejalan dengan visi Pemkot Samarinda menjadikan kota ini sebagai percontohan nasional pengelolaan sampah modern pada 2026. Dari sisi pendanaan, program tersebut juga terbuka bagi kerja sama dengan investor asing, antara lain dari Malaysia dan Korea Selatan.
Subandi menilai, keterlibatan investor menjadi langkah positif karena dapat mempercepat realisasi pembangunan tanpa membebani keuangan daerah.
“Kalau ada investor yang siap membangun, tentu itu sangat baik. APBD bisa difokuskan untuk pembenahan sektor lain,” pungkasnya.
(Ir/Nt/Dr-Adv)






