Upnews

145 Mahasiswa STAIS Resmi Diberangkatkan, Misi Pengabdian Dimulai di Wahau dan Kombeng

Upnews.id, SANGATTA — Sebanyak 145 mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam Sangatta (STAIS) Kutai Timur (Kutim) akhirnya resmi dilepas menuju Kecamatan Muara Wahau dan Kombeng untuk melaksanakan program Kuliah Kerja Lapangan (KKL). Prosesi pelepasan berlangsung di halaman Masjid STAIS pada Senin (10/11/2025), dipimpin langsung oleh Asisten Administrasi Umum Setkab Kutim, Sudirman Latif.

Sejak pagi hari, antusiasme terlihat jelas. Mahasiswa dengan seragam KKL tampak sibuk mempersiapkan perlengkapan mereka. Tiga unit bus dan dua truk logistik telah disiagakan untuk mengangkut peserta beserta barang-barang kebutuhan selama pengabdian. Tas ransel besar, kotak perlengkapan kegiatan, hingga peralatan kelompok memenuhi bak truk yang telah ditata oleh panitia.

Dalam arahannya, Sudirman Latif menegaskan bahwa KKL bukanlah sekadar kewajiban akademik, melainkan proses pembentukan karakter dan kesempatan belajar langsung dari masyarakat.

“Kegiatan ini adalah jembatan emas bagi adik-adik mahasiswa untuk belajar langsung dari tengah masyarakat. Di Muara Wahau dan Kombeng, kalian tidak hanya membawa teori, tetapi juga membawa misi sosial untuk berkontribusi nyata,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga etika, kekompakan, dan keselamatan selama menjalankan program di lapangan. Menurutnya, keberadaan mahasiswa menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam mendorong pembangunan berbasis peran generasi muda.

Sementara itu, Ketua STAIS Kutim, Satriah, menyampaikan bahwa KKL tahun ini mengusung pendekatan kolaboratif. Mahasiswa akan ditempatkan di berbagai desa dan terlibat dalam sejumlah program prioritas, mulai dari pemberdayaan masyarakat, edukasi keagamaan, pendampingan UMKM, hingga aktivitas sosial kemasyarakatan.

“Ini kesempatan bagi mahasiswa untuk memahami dinamika masyarakat pedalaman Kutim. Kami berharap mereka tidak hanya datang untuk belajar, tetapi juga meninggalkan jejak manfaat bagi warga,” tuturnya.

Setelah rangkaian sambutan, doa bersama dipanjatkan sebagai bentuk harapan akan keselamatan dan kelancaran kegiatan. Momennya menjadi haru ketika Sudirman Latif mengangkat tangan sebagai tanda pelepasan resmi. Bus dan truk perlahan bergerak meninggalkan halaman kampus, disambut lambaian tangan mahasiswa, panitia, dan keluarga yang hadir.

Perjalanan menuju Wahau dan Kombeng diperkirakan memakan waktu sekitar empat jam, menyesuaikan jarak dan kondisi jalur yang dilalui. Selama beberapa minggu ke depan, para mahasiswa akan hidup berdampingan dengan masyarakat sebelum kembali ke Sangatta untuk menyampaikan laporan hasil KKL.

Keberangkatan ini menandai dimulainya babak baru pengabdian mahasiswa STAIS Kutim—sebuah perjalanan yang diharapkan mampu mengasah kepekaan sosial, memperluas wawasan, dan memperkuat kontribusi mereka dalam membangun daerah.(Put/Nt/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button