Pemkab Kutim Gandeng FMIPA UNY Susun Masterplan TIK untuk Percepatan Digitalisasi Daerah

Upnews.id, SANGATTA — Pemerintah Kabupaten Kutai Timur (Pemkab Kutim) terus memperkuat langkah menuju era pemerintahan digital. Melalui Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Diskominfo Staper), Pemkab Kutim resmi bekerja sama dengan tim ahli dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Yogyakarta (FMIPA UNY) untuk menyusun Masterplan Infrastruktur Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) daerah.
Pembahasan awal kerja sama ini dilakukan dalam Focus Group Discussion (FGD) di Ruang Meranti, Kantor Bupati Kutim, Senin (3/11/2025). Acara dibuka oleh Wakil Bupati Kutim Mahyunadi, mewakili Bupati Ardiansyah Sulaiman, dan dihadiri oleh unsur Forkopimda, kepala perangkat daerah, camat, serta perwakilan dari PLN, Telkom, Telkomsel, dan Indosat.
Kolaborasi Pemkab Kutim dan FMIPA UNY ini disebut sebagai langkah strategis yang menggabungkan keilmuan akademik dengan kebutuhan nyata pemerintahan daerah. Melalui pendekatan berbasis data, masterplan tersebut diharapkan menjadi panduan jangka panjang untuk pembangunan infrastruktur digital Kutim yang terpadu, efisien, dan berkelanjutan.
Kepala Diskominfo Staper Kutim, Ronny Bonar, menjelaskan bahwa penyusunan masterplan ini menjadi fondasi penting dalam mendukung 50 program prioritas pembangunan daerah.
“Kami ingin memastikan setiap program pembangunan, baik yang digital maupun konvensional, bisa terintegrasi dengan baik. Dengan kolaborasi bersama FMIPA UNY, kami yakin rancangan ini akan punya basis ilmiah yang kuat dan bisa menjawab tantangan digitalisasi jangka panjang,” ujarnya.
Ronny menambahkan, masterplan TIK ini tidak hanya akan menjadi dokumen perencanaan, tetapi juga alat pengendali kebijakan agar setiap program dan anggaran TIK memiliki arah yang jelas serta dampak nyata bagi masyarakat.
“Kami ingin mengubah pola kerja dari yang berbasis proyek menjadi berbasis sistem dan hasil. Dengan begitu, pembangunan infrastruktur digital bisa dievaluasi lebih objektif dan berkelanjutan,” jelasnya.
Sementara itu, Wakil Bupati Mahyunadi menyampaikan apresiasi atas langkah Diskominfo Staper yang melibatkan akademisi dalam penyusunan masterplan ini.
“Kerja sama dengan FMIPA UNY ini sangat strategis. Pemerintah daerah butuh panduan ilmiah agar arah pembangunan digital tidak berjalan sendiri-sendiri, tapi selaras dengan visi dan kebutuhan masyarakat,” ucapnya.
Mahyunadi juga menegaskan pentingnya masterplan TIK sebagai acuan pembangunan berbasis data untuk mewujudkan “Kutim Hebat, Desa Hebat, Kota Hebat”.
“Kegiatan seperti ini sebaiknya dilakukan sejak awal agar bisa masuk dalam perencanaan tahun 2026. Harapannya, hasilnya nanti jadi acuan bersama dan mempercepat pemerataan digitalisasi di seluruh wilayah Kutim,” tegasnya.
Kerja sama ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pembangunan jaringan, penguatan sistem data dan keamanan informasi, hingga tata kelola layanan digital publik yang terintegrasi.
“Digitalisasi bukan cuma soal perangkat, tapi juga soal perubahan cara kerja agar lebih transparan, efisien, dan berorientasi pada pelayanan masyarakat,” tutur Ronny.
Dengan dukungan akademisi FMIPA UNY dan seluruh pemangku kepentingan, Pemkab Kutim berharap masterplan ini menjadi panduan utama untuk mempercepat terwujudnya pemerintahan digital yang efektif, tangguh, dan berkelanjutan.(Ir/Nt/Dr-Adv)





