BerauKaltimKutai KartanegaraKutai TimurSamarinda

LAN RI, Tempat Menempa Pemimpin Visioner

Upnews.id, Samarinda – Di tengah derasnya tuntutan publik terhadap birokrasi yang lebih adaptif, Lembaga Administrasi Negara (LAN) Republik Indonesia tampil sebagai kawah candradimuka bagi lahirnya pemimpin perubahan.

Bukan sekadar ruang belajar teori, pelatihan kepemimpinan yang digelar LAN dirancang sebagai wahana transformasi. Aparatur sipil negara (ASN) yang masuk ke dalamnya ditempa agar keluar bukan hanya sebagai manajer administrasi, melainkan pemimpin visioner dan inovatif.

Baca juga : Publikasi sebagai Wajah Akuntabilitas Birokrasi

Dr. M. Muhammad Harry Rahmadi, M.M., Widyaiswara Ahli Madya Pusat Pembelajaran dan Strategi Kebijakan Publik LAN RI, menegaskan bahwa pelatihan ini menghubungkan pengetahuan dengan praktik nyata.

“Setiap peserta diwajibkan menghadirkan aksi perubahan yang memberi dampak langsung bagi organisasi. Dengan begitu, mereka tidak berhenti pada tataran konsep, tetapi betul-betul menjadi penggerak perubahan,” ujarnya.

Metode yang digunakan mencerminkan langkah adaptif. Kurikulum berbasis kompetensi untuk mengasah pengetahuan, keterampilan, dan sikap; pendekatan blended learning yang menggabungkan tatap muka dan daring; hingga Proyek Aktual yang memaksa peserta turun ke lapangan mencari solusi konkret di instansi masing-masing.

LAN juga menekankan nilai integritas, kejujuran, serta etika kepemimpinan, sembari mendorong kolaborasi lintas sektor. Dalam Pelatihan Kepemimpinan Administrator (PKA) Angkatan III Tahun 2025, terdaftar 41 peserta dari Kalimantan Timur dan Kalimantan Utara.

Baca juga : BPSDM Kaltim Fasilitasi Peningkatan Kompetensi SDM ASN

Nama-nama itu menunjukkan keragaman birokrasi daerah sekaligus potensi besar jejaring lintas instansi. Peserta dimaksud yaitu :

  • Awang Agus Syahbandi, ST., MM – Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas Pekerjaan Umum, Kutai Kartanegara
  • Basuni, S.Hut., MM – Kepala Bidang Tata Lingkungan dan Pertamanan, Dinas Lingkungan Hidup, Samarinda
  • Benny Sepdiardy Panjaitan, ST., M.T – Kepala Bidang Pembangunan Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Berau
  • Darma Gumawang, S.Sos – Kepala Bidang Sertifikasi, Kualifikasi, Klasifikasi, dan Registrasi Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman, Kutai Kartanegara
  • Deky Hermawan, SE., MM – Sekretaris, Dinas Perhubungan, Kutai Timur
  • Edy Kasianto S., S.Pd – Sekretaris, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara
  • Fitriday, S.STP – Kepala Bidang Pemanfaatan Data dan Inovasi Pelayanan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Berau
  • Jumraedah, SE., M.Si – Kepala Bagian Umum, RSUD Kudungga, Kutai Timur
  • Sulisman, S.Sos., M.M – Kepala Bidang Teknologi Informasi, Komunikasi dan Persandian, Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persendian, Kutai Timur
  • Wiwin, SE., M.Si – Kepala Bidang Pengelolaan Kearsipan, Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Kutai Timur
  • Zikri Umulda, SH – Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata, Kutai Kartanegara

Mereka tergabung dalam Kelompok 4, beberapa diantaranya ada pejabat yang berasal dari Kabupaten Kutai Timur (Kutim). Mereka dibimbing oleh Coach Fajar Iswahyudi, Widyaiswara Ahli Madya LAN RI.

Baca juga : RSUD Kudungga Berhasil Jalani Operasi Bedah Saraf Lanjutan yang Kompleks dan Spesifik

Setiap peserta membawa latar belakang persoalan birokrasi yang berbeda, dari urusan sumber daya air, transportasi, hingga pengembangan ekonomi kreatif. Namun disatukan oleh tekad untuk melahirkan perubahan.

Pelatihan ini meninggalkan jejak yang lebih besar ketimbang sekadar sertifikat. Aksi-aksi perubahan yang dirancang peserta menjadi bukti nyata komitmen LAN dalam menanamkan budaya inovasi di birokrasi.

Jejaring yang terbangun lintas kabupaten dan sektor juga memperkuat kolaborasi, memutus sekat antar-unit, serta mempercepat pemecahan masalah.

Baca juga : DPRD PPU Mendesak Pemda Segera Rampungkan Sertifikasi Aset Tanah Untuk Hindari Sengketa

Pada akhirnya, kehadiran LAN RI di garis depan reformasi birokrasi menegaskan bahwa masa depan pelayanan publik Indonesia berada di tangan pemimpin visioner.

Mereka yang ditempa bukan lagi sekadar pejabat administratif, melainkan agen transformasi yang mampu mengarahkan birokrasi menuju pelayanan yang lebih responsif, efektif, dan berdaya saing global. (Rls/An)

Baca Juga

Back to top button