Kukar Siap Lahirkan Inovator Desa, TTG Jadi Jalan Menuju Kemandirian Ekonomi
Upnews.id, Tenggarong – Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) terus mendorong lahirnya inovasi Teknologi Tepat Guna (TTG) di desa-desa sebagai langkah nyata menuju kemandirian ekonomi masyarakat. Dalam Rakernis TTG tingkat Provinsi Kalimantan Timur, Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kukar menegaskan komitmennya untuk memperkuat peran Posyantek Desa dan memperluas jaringan pendampingan bagi para inovator lokal.
Kepala DPMD Kukar, Arianto, menjelaskan bahwa pemerintah tidak hanya fokus pada pengadaan alat, tetapi juga pada pengembangan ekosistem inovasi di tingkat desa. Menurutnya, Posyantek akan menjadi motor penggerak inovasi yang berkelanjutan, baik melalui riset sederhana, modifikasi alat, maupun kerja sama lintas sektor.
“Dalam Rakernis, kami sepakat memperkuat kelembagaan Posyantek. Caranya dengan membentuk unit baru di tingkat kecamatan dan desa, mendampingi inovator, hingga membantu pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) agar karya mereka terlindungi,” jelasnya.
Selain pembinaan teknis, DPMD Kukar juga menjajaki kolaborasi dengan perguruan tinggi melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik. Program ini akan mendorong mahasiswa ikut mengembangkan alat-alat TTG bersama masyarakat, sehingga terjadi transfer ilmu dan teknologi yang berkelanjutan.
“Kolaborasi dengan kampus menjadi penting. Mahasiswa punya ide dan teori, masyarakat punya pengalaman dan kebutuhan lapangan. Kalau keduanya bertemu, akan lahir inovasi yang aplikatif dan berguna,” ujar Arianto.
Ia menambahkan, keberhasilan Kukar dalam ajang Gelar TTG Kalimantan Timur 2025 menjadi bukti nyata potensi daerah ini. Saat itu, Kukar berhasil meraih Juara 1 melalui produk unggulan Lung Anai dari Kecamatan Loa Kulu—sebuah alat sederhana yang dinilai efektif dan ramah lingkungan.
Prestasi tersebut, lanjut Arianto, menjadi semangat baru bagi desa-desa lain untuk ikut berinovasi.
“Kami berharap Lung Anai menjadi spirit bagi desa-desa lainnya untuk menciptakan produk inovatif khas daerah masing-masing. TTG bukan sekadar alat, tapi jalan menuju kemandirian ekonomi desa,” ujarnya.
DPMD Kukar kini tengah menyiapkan pelatihan lanjutan bagi para kader desa dan operator Posyantek untuk memperkuat kemampuan mereka dalam hal manajemen inovasi, prototipe, hingga pemasaran hasil TTG.
Dengan langkah-langkah tersebut, Kukar menargetkan dalam dua tahun ke depan setiap kecamatan minimal memiliki satu produk TTG unggulan yang siap ikut dalam ajang tingkat provinsi maupun nasional.
“Kalau kita bisa terus dorong masyarakat untuk berinovasi, desa akan semakin mandiri. TTG adalah simbol bahwa kemajuan bisa lahir dari kreativitas lokal,” pungkas Arianto.(Adv)






