Pemerintah Desa Dorong Sinergi BUMDes dan Koperasi, Hindari Tumpang Tindih Usaha
Upnews.id, Tenggarong – Kepala Desa Kahala Ilir, Kecamatan Kenohan, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Mahlan, memastikan bahwa Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dan Koperasi Merah Putih di wilayahnya memiliki peran ekonomi yang saling melengkapi, bukan saling bersaing.
Ia menegaskan, kedua lembaga tersebut telah berkoordinasi agar tidak terjadi tumpang tindih dalam pengelolaan usaha desa.
“Tidak akan tumpang tindih. Kita sudah atur di anggaran koordinasi dan sudah dibicarakan kemarin,” ujar Mahlan, Rabu (1/10/2025).
Menurutnya, BUMDes berperan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PAD) melalui kegiatan usaha produktif yang dikelola bersama pemerintah desa, sedangkan koperasi berfokus pada peningkatan kesejahteraan anggotanya secara langsung.
“BUMDes itu untuk mendukung desa dan PAD, sedangkan koperasi itu untuk kelompok atau anggota,” katanya menegaskan.
Mahlan juga menjelaskan bahwa perbedaan struktur dan fungsi antara BUMDes dan koperasi membuat pemerintah desa tidak bisa memberikan penyertaan modal secara langsung kepada koperasi. Hal ini karena hasil usaha koperasi tidak masuk sebagai pendapatan bagi desa.
“Saya bingungnya begini, kalau kita pakai BUMDes itu kan jelas ada PAD-nya. Tapi kalau koperasi, tidak ada. Itu nanti yang jadi masalahnya,” ujarnya.
Ia menambahkan, pemerintah tetap memberikan dukungan bagi koperasi untuk tumbuh secara mandiri, namun dalam kapasitas sebagai mitra ekonomi, bukan sebagai lembaga yang menerima penyertaan modal dari dana desa.
“Makanya kami tidak bisa menyertakan modal ke koperasi. Karena tidak ada kontribusi balik ke desa,” jelasnya.
Meski demikian, Mahlan menegaskan bahwa pihaknya tetap membuka ruang sinergi antara BUMDes dan koperasi agar keduanya bisa memperkuat struktur ekonomi lokal. BUMDes diharapkan menjadi penggerak utama pembangunan ekonomi desa, sementara koperasi berperan mendorong kesejahteraan warga.
Pemerintah Kabupaten Kutai Kartanegara melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa (DPMPD) juga memberikan apresiasi terhadap langkah sinergi tersebut. Kepala DPMPD Kukar, Arianto, menilai kolaborasi antarlembaga ekonomi desa penting untuk memperkuat kemandirian daerah.
“BUMDes adalah ujung tombak ekonomi desa. Kami berharap seluruh BUMDes di Kutai Kartanegara terus berkreasi, menjaga transparansi, dan memperkuat sinergi dengan pemerintah desa serta masyarakat,” ujarnya.
Dengan sinergi yang sehat antara BUMDes dan koperasi, pemerintah berharap ekonomi desa semakin inklusif dan mampu memberikan dampak berkelanjutan bagi kesejahteraan warga Kahala Ilir dan sekitarnya.






