Program Dedikasi Idaman Bupati Kukar Bermanfaat Bagi Nelayan

Upnews.id, KUKAR – Program Dedikasi Idaman Inisiatif Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) dirasakan sangat bermanfaat bagi para nelayan di wilayah di Kabupaten Kukar, sehingga berakibat meningkat produksi para nelayan.
Salah satunya dirasakan Nelayan Tangkap di Desa Muara Pantuan, Irwan Karmila mengakui banyak merasakan dampak dari bantuan yang diberikan Bupati Kukar, Edi Damansyah. Diantaranya, mesin diesel, alat tangkap, hingga bantuan langsung tunai. Hal itu bukan cuma membuat mereka bertahan, tapi juga berkembang pesat. “Di sini kami bisa menjual hasil tangkapan dengan nilai yang baik. Harganya alhamdulillah sesuai,” ujar Ketua KUB Sinar Lautan Jaya Irwan Karmila.
Dukungan Pemkab Kukar ini juga dirasakan pembudidaya ikan di Desa Muara Pantuan, Aswar mengatakan Bupati Kukar, Edi Damansyah lebih memperhatikan para nelayan, terutama di wilayah pesisir, dengan memberikan bantuan yang sangat dibutuhkan oleh nelayan. “Banyak bantuan yang telah kami terima, terutama bibit dan racun saponin yang sangat membantu kami,” akunya.
Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kutai Kartanegara (DKP Kukar), Muslik, dengan kebijakan yang tepat, membuat produksi perikanan budidaya, meningkat tajam sebesar 51 persen, mencapai 191.122,52 ton pada 2023 dari sebelumnya 126.773 ton. Serta, produksi perikanan tangkap juga mengalami peningkatan selama dua tahun terakhir, sebesar 22 persen menjadi 98.397 ton pada 2023 dari sebelumnya 80.748 pada 2021. Dengan begitu Inisiatif-inisiatif dari Program Dedikasi Idaman yang diinisiasi Bupati Kukar meningkatkan nilai produksi perikanan Kukar menjadi Rp 8,92 triliun pada 2023 dari sebelumnya Rp 6,99 triliun.
“Juga meningkatkan Nilai Tukar Nelayan Kukar menjadi 103 pada 2023, mendekati target akhir renstra sebesar 105,” tambahnya.
Capaian imersif tersebut, kata Muslik, tak lepas dari keseriusan Bupati Kukar, Edi Damansyah membangun sektor perikanan. Dari Program Dedikasi Idaman yang diusung, para nelayan dan pembudidaya perikanan produktif memang menjadi salah satu target strategisnya. Ada 25 ribu orang yang disasar dengan ragam bantuan. “Fasilitas nelayan dan pembudidaya ikan tahun ini sudah mencapai target, yaitu 25 ribu orang,” ungkapnya.
Dengan penuh antusiasme, Muslik juga mengungkapkan pembangunan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Sungai Meriam. Inisiatif ini diharapkan akan menjadi katalis yang mendorong perputaran ekonomi di sektor perikanan Anggana, memberikan nelayan akses langsung ke pasar yang lebih luas dan efisien. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah daerah untuk tidak hanya meningkatkan produksi, tetapi juga memastikan bahwa manfaat ekonomi dirasakan langsung oleh mereka yang berada di garis depan industri perikanan.
“Dengan TPI baru ini, kami berharap dapat meningkatkan nilai jual hasil tangkapan nelayan. Ini bukan hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang memperkuat komunitas nelayan dan pembudidaya ikan di Anggana,” katanya.
Lebih lanjut, Muslik menyoroti keunikan Anggana yang terkenal dengan pembudidayaannya. Anggana tidak hanya dikenal karena praktik tambaknya yang ramah lingkungan dan tradisional, tetapi juga karena kontribusinya yang signifikan terhadap ekspor udang Kukar, yang telah menjadi salah satu pionir di tingkat nasional. Dengan ini, Anggana membantu pemerintah pusat mencapai target ekspor 2 juta ton udang per tahun.
Pemkab Kukar, dengan pemahaman yang mendalam tentang pentingnya sektor ini, telah memberikan bantuan yang substansial kepada para pembudidaya. Dalam dua tahun terakhir,” luar biasa bantuan benur yang telah disalurkan yaitu, 254.946.500 ekor pada 2023. “Ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk memastikan bahwa pembudidaya memiliki sumber daya yang mereka butuhkan untuk tidak hanya bertahan tetapi juga berkembang,” ucapnya.
Kemajuan yang terjadi di Anggana bukanlah sesuatu yang terjadi dalam semalam. Ini adalah hasil dari kerja keras, dedikasi, dan visi yang jelas dari pemimpin dan masyarakatnya. kebijakan yang tepat dan dukungan yang kuat dapat mengubah kehidupan masyarakat. Dari perahu-perahu yang dulunya hanya berlayar mengikuti arus, kini menjadi kapal-kapal yang menentukan arah tujuan mereka sendiri.(Put/Nt/Dr-Adv)