BontangDPRD KaltimEkonomiKaltimSamarinda

DPRD Kaltim Khawatirkan Imbas Tertundanya Proyek Jalan Pendekat Bandara APT Pranoto

Upnews.id, Samarinda – Kebijakan efisiensi anggaran dan perubahan prioritas APBD Provinsi Kalimantan Timur (Pemprov Kaltim), berdampak langsung pada perencanaan pengerjaan jalan pendekat yang dirancang untuk menghubungkan Ring Road IV dengan Bandara Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto.

Penundaan jalan penting menuju bandara APT Pranoto ini langsung memicu kekhawatiran serius di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, mengenai dampak pada kemacetan dan mobilitas warga, khususnya ketika banjir melanda.

Baca Juga : Bandara VVIP IKN Bakal Pacu Ekonomi Untuk Kabupaten PPU

Anggota Komisi III DPRD Kaltim, Subandi, menekankan betapa pentingnya proyek jalan ini sebagai solusi alternatif akses ke bandara.

“Pembangunan jalan pendekat dari Ring Road IV ke APT Pranoto ini sangat krusial untuk mengurai kemacetan yang kerap terjadi, terutama saat banjir melanda jalan poros Samarinda-Bontang,” tegasnya.

Subandi, yang juga merupakan Ketua Badan Kehormatan (BK) DPRD Kaltim dari Fraksi PKS, menggarisbawahi risiko besar dari ketergantungan pada satu jalur utama, yakni jalan poros Samarinda-Bontang, menuju bandara. Jika jalur tersebut terputus, misalnya akibat banjir, ia memprediksi konsekuensi yang parah.

“Apabila terjadi banjir, akses menuju bandara bisa lumpuh total. Ini bukan hanya soal kemacetan, tapi soal kelangsungan ekonomi dan keselamatan warga,” imbuhnya, menggambarkan skenario terburuk yang bisa terjadi.

Baca Juga : Atasi Banjir Samarinda, Anggota DPRD Subandi Dorong Sinergi Pemprov dan Kukar Bangun Kolam Retensi

Lebih lanjut, Subandi menyoroti bahwa dampak dari penundaan ini akan merambat melampaui sektor transportasi. Sektor ekonomi dan pariwisata pun akan merasakan imbasnya. Bandara APT Pranoto, sebagai gerbang utama provinsi, memiliki peran kunci dalam menarik investasi dan wisatawan.

“Kemacetan dan akses yang sulit ke bandara bisa menurunkan minat wisatawan dan investor. Ini tentu akan berdampak negatif pada pertumbuhan ekonomi daerah,” ucap Subandi, mengakhiri kekhawatirannya. (*/An/Dr-Adv)

Baca Juga

Back to top button